MEDAN | GLOBAL SUMUT- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Sumatera Utara
menyalurkan sebanyak 12 ton beras untuk korban banjir di Tanjungpura dan
Padangtualang, Kabupaten Langkat.
"Penyerahan beras itu dilakukan pada 21 Oktober 2013. Sebelumnya tujuh ton beras sudah disalurkan untuk pengungsi di Kecamatan Batangserangan, Langkat, yang merupakan daerah paling parah terkena banjir yang terjadi sejak Minggu (6/10) malam," kata Humas Bulog Sumut Rudi di Medan, Selasa (22/10).
Penyaluran bantuan yang merupakan cadangan beras pemerintah itu bisa terus ditambah bahkan untuk daerah yang terkena bencana lainnya kalau ada permintaan dari pemerintah setempat.
"Bulog menyalurkan bantuan sesuai permintaan yang tentunya berdasarkan kebutuhan daerah yang terkena bencana dan siap menambah pasokan apabila ada permintaan lagi," kata dia.
Stok beras di Sumut sendiri, ujar Rudi ini masih cukup aman apalagi ada rencana akan masuk beras 30.000 ton hingga akhir tahun dari beberapa daerah.
Wakil Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumut dan pemerintah kabupaten/kota memperkuat koordinasi menyusul terjadinya bencana banjir di musim hujan.
"Dengan koordinasi, upaya dan penanggulangan banjir diharapkan bisa lebih maksimal," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat, Agussalim menyebutkan, banjir di Langkat, dampak meluapnya air sungai seperti Sungai Batang Serangan menyusul curah hujan yang tinggi.
Hingga saat ini, belum ada korban jiwa dari bencana alam itu.
"Penyerahan beras itu dilakukan pada 21 Oktober 2013. Sebelumnya tujuh ton beras sudah disalurkan untuk pengungsi di Kecamatan Batangserangan, Langkat, yang merupakan daerah paling parah terkena banjir yang terjadi sejak Minggu (6/10) malam," kata Humas Bulog Sumut Rudi di Medan, Selasa (22/10).
Penyaluran bantuan yang merupakan cadangan beras pemerintah itu bisa terus ditambah bahkan untuk daerah yang terkena bencana lainnya kalau ada permintaan dari pemerintah setempat.
"Bulog menyalurkan bantuan sesuai permintaan yang tentunya berdasarkan kebutuhan daerah yang terkena bencana dan siap menambah pasokan apabila ada permintaan lagi," kata dia.
Stok beras di Sumut sendiri, ujar Rudi ini masih cukup aman apalagi ada rencana akan masuk beras 30.000 ton hingga akhir tahun dari beberapa daerah.
Wakil Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumut dan pemerintah kabupaten/kota memperkuat koordinasi menyusul terjadinya bencana banjir di musim hujan.
"Dengan koordinasi, upaya dan penanggulangan banjir diharapkan bisa lebih maksimal," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat, Agussalim menyebutkan, banjir di Langkat, dampak meluapnya air sungai seperti Sungai Batang Serangan menyusul curah hujan yang tinggi.
Hingga saat ini, belum ada korban jiwa dari bencana alam itu.
Posting Komentar
Posting Komentar