BELAWAN| GLOBALSUMUT.COM – Kinerja logistik di Sumatera Utara menunjukkan tren positif sepanjang 2025, mencerminkan menguatnya arus perdagangan dan distribusi barang di kawasan barat Indonesia. Aktivitas bongkar muat peti kemas di dua pelabuhan utama di Sumatera Utara menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun berjalan. PT Prima Multi Terminal (PMT) yang merupakan anak usaha Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas sebagai operator Terminal 1 Belawan dan Terminal 2 Kuala Tanjung membukukan total arus peti kemas sebesar 641.621 TEUs hingga November 2025, atau tumbuh sekitar 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan arus peti kemas tersebut terutama ditopang oleh kinerja Terminal Belawan. Hingga November 2025, terminal ini membukukan arus peti kemas domestik sebesar 580.942 TEUs, atau meningkat sekitar 10 persen secara tahunan. Kenaikan tersebut sejalan dengan menguatnya aktivitas industri pengolahan, perdagangan antardaerah, serta distribusi barang konsumsi dan bahan baku di Sumatera Utara dan wilayah sekitarnya.
Selain Belawan, perkembangan signifikan juga terlihat di Terminal Kuala Tanjung. Volume peti kemas internasional di terminal tersebut melonjak tajam dari 847 TEUs pada November 2024 menjadi 12.656 TEUs pada November 2025.
Lonjakan lebih dari 1.000 persen ini menandai mulai pulihnya aktivitas ekspor-impor serta meningkatnya pemanfaatan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan alternatif untuk perdagangan luar negeri di kawasan barat Indonesia.Pertumbuhan volume tersebut diimbangi dengan berbagai langkah peningkatan kinerja operasional.
PMT melakukan penataan ulang lapangan penumpukan, optimalisasi alur peti kemas, serta perbaikan perencanaan sandar kapal. Hasilnya, rasio waktu efektif bongkar muat terhadap waktu sandar kapal (effective time to berthing time ratio) di Terminal Belawan meningkat menjadi 83,46 persen, atau naik sekitar 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT PMT Rudi Susanto pada Selasa 16 Desember 2025 mengatakan, tren pertumbuhan ini menunjukkan bahwa perbaikan operasional yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir mulai memberikan hasil yang nyata.
“Peningkatan arus peti kemas ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan volume, tetapi juga meningkatnya kepercayaan pengguna jasa terhadap keandalan layanan terminal,” ujar Rudi.
Menurut Rudi, efisiensi operasional menjadi kunci untuk menjaga kelancaran arus barang dan menekan waktu tunggu kapal. Dengan proses bongkar muat yang lebih cepat, biaya logistik diharapkan dapat ditekan dan daya
saing pelabuhan semakin meningkat. “Fokus kami adalah memastikan pelayanan berjalan konsisten, aman, dan efisien, seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri dan perdagangan,” katanya.
Selain aspek efisiensi, PMT juga menaruh perhatian besar pada keselamatan dan kesehatan kerja. Perusahaan menjalankan berbagai program pengendalian risiko dengan target nol kecelakaan kerja, antara lain melalui pengawasan lapangan secara berkala, pelatihan rutin bagi pekerja, serta penerapan standar keselamatan di seluruh fasilitas terminal.
Dengan kinerja yang terus membaik hingga akhir 2025, PMT optimistis arus peti kemas di Sumatera Utara akan tetap tumbuh pada tahun mendatang. Perusahaan menyatakan akan terus memperkuat kapasitas terminal,
meningkatkan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi layanan, serta menjaga efisiensi operasional guna mendukung kelancaran logistik dan pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.(IM)

Posting Komentar
Posting Komentar