MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT - Ratusan warga bermukim di komplek perumahan
Taman Cingwan Lingkungan 5 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan masih sengsara akibat mengalami kebanjiran hampir 1 meter, warga terpaksa tinggal di dalam posko pengungsian yang dibangun dari swadaya masyarakat sekitar yang tak terkena banjir.
Saat ini warga korban banjir ditampung di Posko yang dibentuk secara swadaya yang letaknya tak jauh dari lokasi kebanjiran, para korban banjir sangat mengharapkan uluran tangan serta bantuan dari
Pemerintah, apalagi warga komplek taman Cingwan ada sekitar 60 KK atau 300 jiwa saat ini sudah banyak yang menderita sakit gembung akibat masuk angin serta terancam kekurangan bahan pangan.
Menurut sejumlah korban banjir diantaranya Ucok, Hulman Hutajulu, Lontas Sianturi, BF Manurung pada wartawan Kamis (10/10/2013) menyebutkan, sudah lima hari ini setiap malam mereka tidur di posko pengungsian, mereka takut sewaktu-waktu genangan air kian tinggi memasuki rumah mereka, bahkan mereka takut kesambar petir saat hujan sebab aliran listrik di komplek perumahan mereka tak ada pengaman maupun pakai meteran.
"Kami sudah 5 hari ini tak berani kembali kerumah pak, karena air banjir selutut masuk rumah sudah sulit surut akibat sistem drainase disini tak beres bahkan barang perabotan rumah tangga kami berantakan dilanda banjir, kini kami berharap adanya kepedulian dari sesama maupun pemerintah yang hingga kini belum ada mendapatkan bantuan, yang ada baru ada bantuan sembako dari Zulfahri Siagian Caleg DPRD Kota Medan Nomor urut 6 dari Partai PKPI", ujar para pengungsi korban
banjir.(Guzmen/Lbn).
Taman Cingwan Lingkungan 5 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan masih sengsara akibat mengalami kebanjiran hampir 1 meter, warga terpaksa tinggal di dalam posko pengungsian yang dibangun dari swadaya masyarakat sekitar yang tak terkena banjir.
Saat ini warga korban banjir ditampung di Posko yang dibentuk secara swadaya yang letaknya tak jauh dari lokasi kebanjiran, para korban banjir sangat mengharapkan uluran tangan serta bantuan dari
Pemerintah, apalagi warga komplek taman Cingwan ada sekitar 60 KK atau 300 jiwa saat ini sudah banyak yang menderita sakit gembung akibat masuk angin serta terancam kekurangan bahan pangan.
Menurut sejumlah korban banjir diantaranya Ucok, Hulman Hutajulu, Lontas Sianturi, BF Manurung pada wartawan Kamis (10/10/2013) menyebutkan, sudah lima hari ini setiap malam mereka tidur di posko pengungsian, mereka takut sewaktu-waktu genangan air kian tinggi memasuki rumah mereka, bahkan mereka takut kesambar petir saat hujan sebab aliran listrik di komplek perumahan mereka tak ada pengaman maupun pakai meteran.
"Kami sudah 5 hari ini tak berani kembali kerumah pak, karena air banjir selutut masuk rumah sudah sulit surut akibat sistem drainase disini tak beres bahkan barang perabotan rumah tangga kami berantakan dilanda banjir, kini kami berharap adanya kepedulian dari sesama maupun pemerintah yang hingga kini belum ada mendapatkan bantuan, yang ada baru ada bantuan sembako dari Zulfahri Siagian Caleg DPRD Kota Medan Nomor urut 6 dari Partai PKPI", ujar para pengungsi korban
banjir.(Guzmen/Lbn).
Posting Komentar
Posting Komentar