0
Aktivitas SMA Negeri 3 Medan Kembali Normal

MEDAN | GLOBAL SUMUT -Buntut kericuhan yang terjadi antar siswa dengan guru pada saat upacara Peringatan Hari Pahlawan di SMA Negeri 3 Medan, Senin(11/11), Sekda Kota Medan Syaiful Bahri selaku Pelaksana Tugas(Plt) Kadis Pendidikan Kota Medan mencopot jabatan Emiruddin Harahap selaku Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Urusan Kesiswasan SMAN 3 Medan.

“Tanpa  mengurangi rasa hormat, kami sampaikan bahwa Wakasek Urusan Kesiswaan SMAN 3 Medan yang selama ini dijabat saudara Emiruddin Harahap, mulai hari ini dan seterusnya akan digantikan dengan guru yang lain. Tujuan pergantian ini untuk penyegaran dan memberi kesempatan kepada guru-guru yang lain untuk meningkatkan karirnya,” kata Syaiful didampingi Kabid Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan Disdik Kota Medan Marasutan Siregar di Balai Kota Medan, Rabu (12/11).

Syaiful mengucapkan terimakasih kepada Emiruddin atas dedikasi dan tanggung jawab yang telah diberikannya selama ini, terutama dalam urusan kesiswaan dan kemajuan SMAN 3 Medan.

Sebelum melakukan pergantian, Sekda menjelaskan telah menerima surat permohonan dilakukannya mutasi terhadap Emiruddin baik dari OSIS maupun Kepala SMAN 3 Medan.

Dalam kedua surat itu disebutkan, tindakan yang dilakukan oknum Wakasek yang juga Pembina OSIS sangat meresahkan guru-guru, siswa, orangtua siswa dan komite sekolah. Sebab, tindakan dimaksud merupakan kebijakan pribadi sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakharmonisan dalam penyelenggaraan maupun pengelolaan pendidikan di SMAN 3 Medan.

Sejumlah kebijakan Wakasek sesuai yang dipaparkan dalam surat itu diantaranya penjualan pakaian seragam batik siswa yang mengatasnamakan OSIS.  Padahal penjualan batik tidak ada mendapat persetujuan dari kepala sekolah. Malah ketika kepala sekolah mengusulkan agar penjualan diserahkan penanganannya kepada koperasi sekolah, oknum Wakasek  justru menentangnya.

Kemudian, penjualan sepatu seragam siswa pada setiap penerimaan siswa baru. Selain harganya sangat memberatkan orangtua siswa, penjualan sepatu  seragam juga tanpa izin dari kepala sekolah.

Lalu penjualan jilbab seragam dan peralatan MOS  bagisi siswa baru dengan harga cukup tinggi. Selanjutnya pembuatan kartu pelajar dengan biaya sangat fantastis, penjualan buku tahunan serta mewajibkan siswa masuk asuransi.

Selain itu, melakukan pengutipan biaya try out Ujian Nasional bagi siwa kelas XII bekerjasama dengan bimbingan tes/bimbingan studi.  Padahal komite sekolah  telah memprogramkan pelaksanaan try out setiap tahunnya secara gratis bagi siswa kelas XII.

Kemudian penjualan kalender untuk seluruh anggota ekskul dengan harga cukup tinggi. Semua hasil yang diperoleh dari seluruh kebijakan Wakasek,menurut pihak OSIS maupun kepala sekolah,  untuk kepentingan pribadi yang bersangkutan.
Menyikapi hal tersebut tim wartawan menelusuri SMA 3 Jl. Budi Kemasyarakatan No. 3 Medan
kamis (14/11), Namun Kepala Sekolah Drs.Sahlan Daulay, M.Pd  tidak berada di tempat, sumber yang layak di percaya mengatakan Kepsek lagi berada di Luar Negeri dalam rangka perpisahan salah satu kepala sekolah,jelas sumber.
Begitu juga dengan  Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Urusan Kesiswasan Emiruddin Harahap S.Pd, MM , yang akhir -akhir ini menjadi sorotan publik, Sang wakasek yang sudah 11tahun menjabat wakil kepsek di SMA 3 dan juga merupakan guru MP-Pendidikan Kewarganegara ini tidak berhasil di jumpai wartawan.

Sama halnya dengan Dra.Hj.Siti Zulfah,M.Hum (Wakasek) Bidang Humas yang bersangkutan lagi mendampingi siswa yang sedang bertanding dijakarta.

Tim Wartawan akhirnya diterima Wakasek Bidang Kurikulum Drs.Abdul Hafiz, MM, Sayangnya Wakasek Bidang Kurikulum tidak berwenang memaparkan insiden kericuhan yang terjadi antar siswa dengan guru pada saat upacara Peringatan Hari Pahlawan Seninin (11/11). ”memang benar kejadian itu, tapi saya tidak berhak menyampaikan ini karena ada bidang Humas yang membidangi, setiap pemberita harus lewat Humas, Terang Hafiz. kalau yang umum bolehlah seperti laporan yang di buat, 86 guru di sekolah ini 78 guru menyetujui lengsernya Emir.Terangnya.
Pantau di SMAN 3 Medan Kamis (14/11) Aktivitas belajar mengajar normal, Sebelumnya Aksi teror kerap menimpa siswa dan pengurus OSIS Pasca unjuk rasa siswa pada 11 November 2013 mengkritik kebobrokan Emiruddin Harahap yang membuat aktivitas di sekolah itu sedikit terganggu,Pasalnya selain karena adanya perseteruan antarsiswa yang memihak OSIS dan Emiruddin, sebagian guru juga ikut mendukung aspirasi siswa dengan tidak masuk mengajar.

Ketua OSIS SMAN 3 Medan Dicky Khadafi mengaku, tidak ada lagi aksi teror yang terjadi padanya maupun pengurus OSIS lainnya. Dicky mengaku sempat khawatir dengan ancaman yang diterimanya. Namun, karena dia mendapatkan dukungan dari teman-teman dan guru, dia tidak lagi khawatir. “Semua kompak saling membantu,” ujarnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dinas Pendidikan Pemko Medan Marasutan Harahap menambahkan, kondisi SMAN 3 Medan sudah berangsur normal. Semua pihak yang sebelumnya bertikai sudah saling menyadari pentingnya untuk menjaga kondisi sekolah agar tetap kondusif.(tim)


Posting Komentar

Top