MEDAN MARELAN | GLOBAL SUMUT - sejak masih erupsinya gunung Sinabung hingga
berimbas pada kian merosotnya hasil panen buah jeruk di kawasan tersebut,
ternyata memberikan peluang bebas baru pemasaran buah jeruk Impor.
Khususnya di pasar Marelan, Rabu (18/12/2013) sejumlah pedagang buah sudah
banyak menjajakan buah jeruk impor dibandingkan dengan buah jeruk lokal
biasanya didatangkan dari kawasan daerah Brastagi dan Kabanjahe.
Para pedagang buah yang ditemui mengaku, bisnis buah jeruk impor justru banyak
peminat pembelinya karena kwalitas jeruk impor jauh lebih baik dengan harga
murah dibandingkan jeruk lokal.
"Saat ini jeruk asal Brastagi bayak yang berdebu bang, sedangkan jeruk impor
yang dikemas dalam kotak justru tampak segar dengan warna orange dan tak kala
rasa manisnya dibandingkan jeruk lokal,"kata Budianto (43) salah seorang
pedagang jeruk di temui di pasar 5 Marelan.
Budianto mengaku menjual buah jeruk impor jauh lebih murah ketimbang jeruk lokal,
jeruk imor dijualnya hanya Rp14 ribu/Kg dan biasanya jeruk lokal asal Brastagi
maupun Kabanjahe dijualnya Rp17 ribu/Kgnya.
Pembeli biasanya bang, lebih memilih harga buah jeruk yang murah dengan bentuk
warna serta rasa yang manis, akantetapi sebenarnya jeruk lokal rasanya jauh
lebih manis ketimbang jeruk impor meski harganya agak mahal.
Saat ini kata Budianto, pasokan buah jeruk lokal memang sudah langka kemungkinan
akibat masih banyak petani jeruk di kawasan sekitar gunung Sinabung belum
berani memanennya, kalau pun terpaksa dipanen kwalitas kulit jeruknya berdebu
terkena erupsi debu Sinabung, tuturnya.(Bu)
Posting Komentar
Posting Komentar