0
Komunitas Intelijen: Pemadaman Berpotensi Memicu Konflik
MEDAN | GLOBAL SUMUT -Krisis listrik di Sumut saat ini sangat rentan dipolitisasi berbagai pihak. Karenanya Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Sumut merekomendasikan agar PLN lebih gencar menyampaikan informasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang program pembenahan kelistrikan Sumut dan memberikan jaminan perbaikan selesai hingga akhir Maret 2014.
Hal tersebut menjadi salah satu point Rakor Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Sumut yang berlangsung di Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Sumut, Jalan Anggada II Belawan, Kamis (27/2). Kondisi kelistrikan Sumut yang semakin parah berdasarkan pengamatan dan pantauan Kominda berpotensi jadi komoditas politis yang dapat memicu konflik di tengah masyarakat.
Rakor yang dipimpin Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (BINDA) Sumut Brigjen TNI Cucu Somantri, dihadiri Gubsu diwakili Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut Drs H Eddy Syofian MAP, Assisten Intel Kasdam I/BB Kol Asep Jauhari, Direktur Intelkam Poldasu Kombes Pol Aries Wahyu Sutikno, Letkol TNI Budi SIP MH dari BAIS TNI, Leonardus Sitinjak mewakili Pimpinaan PLN Sumut, Kabid Padnas Bakesbangpol Sumut Tomson SH dan pejabat PDAM Tirtanadi.
Gubsu menyambut positif Rakor Kominda ini dan khusus tentang kelistrikan memberi garis bawah terutama terkait keseriusan pihak PLN mengantisipasi agar tidak dipolitisasi menjelang pelaksanaan Pemilu 2014. Gubsu melalui Eddy Syofian mendesak PLN harus memberi pemahaman lebih luas dan terbuka kepada masyarakat agar jangan sampai opini berkembang kemana-mana, apalagi mengarah kepentingan politis.
“Pihak PLN harus intensif menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa persoalan kelistrikan Sumut sepenuhnya karena secara teknis kebutuhan jauh di atas kemampuan dan saat ini sedang ditangani (on progress) beberapa solusi. Jadi harus jelas persoalannya, jangan menjadi komoditas ‘bola liar’ dan saling tuding,” tegas Gubsu.
Pihak PLN melaporkan kepada Komunitas Intelijen bahwa pemadaman listrik karena kerusakan pembangkit Belawan, Nagan Raya (Aceh), serta Labuhan Angin (Tapteng). Dan khusus genset di Kuala Namu yang ada penolakan masyarakat PLN diminta melakukan pendekatan. Rakor juga mencatat pemadaman listrik tidak terkait dengan penyitaan barang penyidikan atas kasus yang sedang ditangani Kejatisu.
Kominda merekomendasikan guna mengantisipasi listrik di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) se-Sumut diminta PLN berkoordinasi dengan penyelenggara Pemilu untuk mempersiapkan genset.
“PLN juga harus mengantisipasi tempat-tempat strategis yang berhubungan dengan pelaksanaan Pemilu 2014 agar jangan sampai terganggu pasokan listriknya,” tegas Assisten Intel Kejatisu Jaja Subagja pada Rakor dengan tuan rumah Imron Kabid P2 BC Sumut mewakili Kakanwil BC Sumut.
Hal lain yang dibahas dalam Rakor Kominda diantaranya tentang distribusi air bersih yang akhir-akhir ini tergganggu akibat gangguan listrik sehingga juga memerlukan percepatan perbaikan listrik oleh pihak PLN.
Tentang penanganan orang asing seperti pekerja, pekerja sosial, NGO, pemantau pemilu maka pendataan akan diberikan oleh pihak imigrasi.
Begitu juga kegiatan kejahatan narkoba dan illegal lainnya serta perampokan dengan senjata api dan ancaman terorisme memerlukan penguatan semua pihak dalam membangun jaringan intelijen dengan sistem komunikasi terpadu dengan posko di Binda Sumut.
Semua objek-objek vital seperti di Pelabuhan Laut maupun Udara, lokasi listrik, air minum, kantor KPU, Bawaslu dan Panwaslu agar diperketat pengamanannya termasuk gudang penyimpanan logistik Pemilu di kabupaten dan kota.(NRD)

Posting Komentar

Top