0
LABURA  | GLOBAL SUMUT-Masyarakat yang menanti-nanti  tentang hasil pasti suara pemilu di labura mulai jenuh . memang sejak awal telah meragukan kinerja komisioner  KPUD yang di ketuai seorang Hj. Betti Megawati M,ag  bukanlah sosok intelektual yang pantas di percaya menduduki jabatan teratas di KPUD yang seperti linglung dan sekedar boneka dalam melaksanakan mekanisme tahapan agenda pemilu. Sadis nya lagi , seperti kurang mengerti apa artinya transfaransi dan profesionalisme dalam melaksanakan kinerja terutama pelaksanaan pleno ini. semena - mena menghambat peliputan wartawan berbagai media, baik cetak mau pun elektronik. Padahal publikasi itu penting , melihat sikapnya ini terkesan ada hal negatif yang takut mencuat kepermukaan.
Rasa khawatir masyarakat terhadap suksesnya pemilu 2014 di Labura di khawatirkan bakal ribut nantinya dan bakal menuai masalah bisa saja terbukti, akibat  lemah dan tidak efektifnya KPUD dalam melaksanakan agenda dasar, yang banyak tidak di laksanakan. Padahal anggaran untuk itu sangat besar, seperti   bimbingan kepada pemilih pemula  dan sosialisasi pengetahuan tekhnis pencoblosan bagi warga pemilih . Belum lagi pengangkatan PPK dan PPS yang tidak pada porsinya dalam artian kemampuannya untuk merekapitulasi hasil suara sangat di ragukan .
Keputusan pleno hasil suara hingga Senin malam ( 21/4 ) pelaksanaan pleno belum mendapatkan hasil yang pasti bahkan penghitungan berjalan lamban dan menuai protes dari beberapa partai.
Ketika hal ini di konfirmasikan kepada  Sekretaris  KPUD Yafit Ham mengatakan “ Harap bersabar dan nanti akan kita bicarakan agar wartawan bisa masuk meliput “ .
Menerangkan M Yusuf Ketua SEPPADAN Labura yang aktif memantau kinerja KPUD , “ saya rasa sikap menghambat peliputan untuk publikasi wartawan dan LSM bukanlah hal yang bijak dan telah melecehkan  Undang-undang kebebasan Pers , entah apa yang ada di benak pemikiran komisioner KPUD Labura ini. Padahal  jurnalis bekerja sebagai penyambung kecepatan informasi agar di ketahui masyarakat , sudah sejauh mana yang di dapat , sebab di luaran telah banyak gejolak atas pelakaksanaan pemilu ini baik permainan money politik hingga hasil suara yang di dapat para saksi partai berbeda di PPK . Contohnya partai Gerindra yang merasa di rugikan suaranya di PPK Kualuhhulu. Kalau boleh di bilang “ Ada apa denganmu KPUD “ kebijakan ketua Betti ini sangat di kejam.
Sementara itu ditempat terpisah Ketua DPP Forkomwari (Forum Komunikasi Wartawan Indonesia) Syaiful Badrun melalui Sekjennya Abu Hasan terkait hal itu menyayangkan sikap Betti Megawati M,ag  yang melarang wartawan meliput rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara di Grand Hotel Labura hal ini sudah melanggar UU Pers .Tegasnya ( Tan / Labura )

Posting Komentar

Top