0
BELAWAN | GLOBALSUMUT - Jelang arus mudik lebaran Idul Fitri 1435 H ternyata kegiatan pungutan liar alias Pungli di Pelabuhan Ujung Baru Belawan tampaknya semangkin mengganas bahkan bukan rahasia umum lagi di pintu keluar gerbang pelabuhan Belawan dilakukan terang-terangan oleh oknum petugas jaga KPLP dan oknum polisi berkedok mengambil otobon barang muatan truk.Senin (07/07/2014).  Sepertinya pengutipan tak berujung pangkal itu sudah teroganisir sampai-sampai melibatkan para petinggi aparat kepolisian di Belawan. Tapi yang anehnya korbannya tak hanya kalangan supir angkutan barang melainkan juga para pedagang Batam-Belawan yang notabenenya mengkais rejeki dengan keberadaan KM Kelud.  Kini para inang-inang yang mata pencahariannya bertumpuan pada kapal penumpang Kelud telah menjadi sapi perahan padahal mereka mengumpulkan uang seperak duaperak." Habis barangku semua dikuras Amang! Kalau petugas tak diberi jatah. Belum lagi para oknum polisi. Kalau tak dikasih barangku pasti ditahan," kata Boru Silaban di terminal penumpang Ujung Baru Belawan.  Bukan itu saja setiap minggunya para petugas dari Polres Pelabuhan Belawan datang berbondong-bondong yang kadang kala membawa sepasukan Samapta ke terminal penumpang. Kesannya petugas sedang menunggu gerombolan teroris yang bakal turun dari kapal KM Kelud.  Menyikapi hal ini, Ketua LSM Suluh Indonesia Rafli Tanjung, menuding para oknum polisi sengaja menciptakan suasana yang tak kondusif padahal fakta dilapangan terlihat kalau yang turun dari kapal adalah para pedagang keramik yang pulang dari Batam. "Kita melihat polisi show force (unjuk gigi, red) atau hanya akal-akalan untuk menakuti para pedagang di KM Kelud.  Bahkan hingga saat ini bukan rahasia umum lagi kalau petinggi di Polres Pelabuhan Belawan menerima upeti dari pedagang di KM Kelud. Jumlahnya pun bervariasi mulai tingkat pangkat terendah,Kanit, Kasat bahkan diduga Kapolres ikut mencicipi juga.  Lanjut Tanjung, terkadang sikap petugas kepolisian terlihat arogan padahal mereka hanya berhadapan dengan para pedagang yang hanya mencari sesuap nasi. "Sikap berlebihan tersebut selalu diperlihatkan pihak polres dengan cara membawa anjing pelacak yang diduga untuk menakut-nakuti para pedagang," katanya.(GS-BLW).
BELAWAN | BOM - Jelang arus mudik lebaran Idul Fitri 1435 H ternyata kegiatan pungutan liar alias Pungli di Pelabuhan Ujung Baru Belawan tampaknya semangkin mengganas bahkan bukan rahasia umum lagi di pintu keluar gerbang pelabuhan Belawan dilakukan terang-terangan oleh oknum petugas jaga KPLP dan oknum polisi berkedok mengambil otobon barang muatan truk.Senin (07/07/2014).

Sepertinya pengutipan tak berujung pangkal itu sudah teroganisir sampai-sampai melibatkan para petinggi aparat kepolisian di Belawan. Tapi yang anehnya korbannya tak hanya kalangan supir angkutan barang melainkan juga para pedagang Batam-Belawan yang notabenenya mengkais rejeki dengan keberadaan KM Kelud.

Kini para inang-inang yang mata pencahariannya bertumpuan pada kapal penumpang Kelud telah menjadi sapi perahan padahal mereka mengumpulkan uang seperak duaperak." Habis barangku semua dikuras Amang! Kalau petugas tak diberi jatah. Belum lagi para oknum polisi. Kalau tak dikasih barangku pasti ditahan," kata Boru Silaban di terminal penumpang Ujung Baru Belawan.

Bukan itu saja setiap minggunya para petugas dari Polres Pelabuhan Belawan datang berbondong-bondong yang kadang kala membawa sepasukan Samapta ke terminal penumpang. Kesannya petugas sedang menunggu gerombolan teroris yang bakal turun dari kapal KM Kelud.

Menyikapi hal ini, Ketua LSM Suluh Indonesia Rafli Tanjung, menuding para oknum polisi sengaja menciptakan suasana yang tak kondusif padahal fakta dilapangan terlihat kalau yang turun dari kapal adalah para pedagang keramik yang pulang dari Batam. "Kita melihat polisi show force (unjuk gigi, red) atau hanya akal-akalan untuk menakuti para pedagang di KM Kelud.

Bahkan hingga saat ini bukan rahasia umum lagi kalau petinggi di Polres Pelabuhan Belawan menerima upeti dari pedagang di KM Kelud. Jumlahnya pun bervariasi mulai tingkat pangkat terendah,Kanit, Kasat bahkan diduga Kapolres ikut mencicipi juga.

Lanjut Tanjung, terkadang sikap petugas kepolisian terlihat arogan padahal mereka hanya berhadapan dengan para pedagang yang hanya mencari sesuap nasi. "Sikap berlebihan tersebut selalu diperlihatkan pihak polres dengan cara membawa anjing pelacak yang diduga untuk menakut-nakuti para pedagang," katanya.(bom/blw). - See more at: http://www.beritaonlinemedan.com/2014/07/jelang-mudik-pungli-marak-di-pelabuhan.html#sthash.GVfH4nf2.dpuf
BELAWAN | BOM - Jelang arus mudik lebaran Idul Fitri 1435 H ternyata kegiatan pungutan liar alias Pungli di Pelabuhan Ujung Baru Belawan tampaknya semangkin mengganas bahkan bukan rahasia umum lagi di pintu keluar gerbang pelabuhan Belawan dilakukan terang-terangan oleh oknum petugas jaga KPLP dan oknum polisi berkedok mengambil otobon barang muatan truk.Senin (07/07/2014).

Sepertinya pengutipan tak berujung pangkal itu sudah teroganisir sampai-sampai melibatkan para petinggi aparat kepolisian di Belawan. Tapi yang anehnya korbannya tak hanya kalangan supir angkutan barang melainkan juga para pedagang Batam-Belawan yang notabenenya mengkais rejeki dengan keberadaan KM Kelud.

Kini para inang-inang yang mata pencahariannya bertumpuan pada kapal penumpang Kelud telah menjadi sapi perahan padahal mereka mengumpulkan uang seperak duaperak." Habis barangku semua dikuras Amang! Kalau petugas tak diberi jatah. Belum lagi para oknum polisi. Kalau tak dikasih barangku pasti ditahan," kata Boru Silaban di terminal penumpang Ujung Baru Belawan.

Bukan itu saja setiap minggunya para petugas dari Polres Pelabuhan Belawan datang berbondong-bondong yang kadang kala membawa sepasukan Samapta ke terminal penumpang. Kesannya petugas sedang menunggu gerombolan teroris yang bakal turun dari kapal KM Kelud.

Menyikapi hal ini, Ketua LSM Suluh Indonesia Rafli Tanjung, menuding para oknum polisi sengaja menciptakan suasana yang tak kondusif padahal fakta dilapangan terlihat kalau yang turun dari kapal adalah para pedagang keramik yang pulang dari Batam. "Kita melihat polisi show force (unjuk gigi, red) atau hanya akal-akalan untuk menakuti para pedagang di KM Kelud.

Bahkan hingga saat ini bukan rahasia umum lagi kalau petinggi di Polres Pelabuhan Belawan menerima upeti dari pedagang di KM Kelud. Jumlahnya pun bervariasi mulai tingkat pangkat terendah,Kanit, Kasat bahkan diduga Kapolres ikut mencicipi juga.

Lanjut Tanjung, terkadang sikap petugas kepolisian terlihat arogan padahal mereka hanya berhadapan dengan para pedagang yang hanya mencari sesuap nasi. "Sikap berlebihan tersebut selalu diperlihatkan pihak polres dengan cara membawa anjing pelacak yang diduga untuk menakut-nakuti para pedagang," katanya.(bom/blw). - See more at: http://www.beritaonlinemedan.com/2014/07/jelang-mudik-pungli-marak-di-pelabuhan.html#sthash.GVfH4nf2.dpu
BELAWAN | BOM - Jelang arus mudik lebaran Idul Fitri 1435 H ternyata kegiatan pungutan liar alias Pungli di Pelabuhan Ujung Baru Belawan tampaknya semangkin mengganas bahkan bukan rahasia umum lagi di pintu keluar gerbang pelabuhan Belawan dilakukan terang-terangan oleh oknum petugas jaga KPLP dan oknum polisi berkedok mengambil otobon barang muatan truk.Senin (07/07/2014).

Sepertinya pengutipan tak berujung pangkal itu sudah teroganisir sampai-sampai melibatkan para petinggi aparat kepolisian di Belawan. Tapi yang anehnya korbannya tak hanya kalangan supir angkutan barang melainkan juga para pedagang Batam-Belawan yang notabenenya mengkais rejeki dengan keberadaan KM Kelud.

Kini para inang-inang yang mata pencahariannya bertumpuan pada kapal penumpang Kelud telah menjadi sapi perahan padahal mereka mengumpulkan uang seperak duaperak." Habis barangku semua dikuras Amang! Kalau petugas tak diberi jatah. Belum lagi para oknum polisi. Kalau tak dikasih barangku pasti ditahan," kata Boru Silaban di terminal penumpang Ujung Baru Belawan.

Bukan itu saja setiap minggunya para petugas dari Polres Pelabuhan Belawan datang berbondong-bondong yang kadang kala membawa sepasukan Samapta ke terminal penumpang. Kesannya petugas sedang menunggu gerombolan teroris yang bakal turun dari kapal KM Kelud.

Menyikapi hal ini, Ketua LSM Suluh Indonesia Rafli Tanjung, menuding para oknum polisi sengaja menciptakan suasana yang tak kondusif padahal fakta dilapangan terlihat kalau yang turun dari kapal adalah para pedagang keramik yang pulang dari Batam. "Kita melihat polisi show force (unjuk gigi, red) atau hanya akal-akalan untuk menakuti para pedagang di KM Kelud.

Bahkan hingga saat ini bukan rahasia umum lagi kalau petinggi di Polres Pelabuhan Belawan menerima upeti dari pedagang di KM Kelud. Jumlahnya pun bervariasi mulai tingkat pangkat terendah,Kanit, Kasat bahkan diduga Kapolres ikut mencicipi juga.

Lanjut Tanjung, terkadang sikap petugas kepolisian terlihat arogan padahal mereka hanya berhadapan dengan para pedagang yang hanya mencari sesuap nasi. "Sikap berlebihan tersebut selalu diperlihatkan pihak polres dengan cara membawa anjing pelacak yang diduga untuk menakut-nakuti para pedagang," katanya.(bom/blw). - See more at: http://www.beritaonlinemedan.com/2014/07/jelang-mudik-pungli-marak-di-pelabuhan.html#sthash.GVfH4nf2.dpuf
Jelang Mudik Pungli Marak di Pelabuhan Belawan

Posting Komentar

Top