0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Kenakalan Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina kencing di jalan (siong BBM-red) terungkap. Biang kerok kenakalan itu berawal dari bobrokya PT. Terminal Utama Makassar (TUM). Minggu (5/10/2014).
           
Informasi yang dihimpun di lingkungan Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup), AMT mobil tangki Pertamina di bawah pengawasan PT. TUM gentayangan di area Medan Grup. Perusahaan yang membawahi AMT Pertamina itu (PT TUM-red) tidak jelas kedudukannya. Selain tidak memiliki kantor, pimpinan perwakilan Medan PT. TUM kabur. Akibatnya kejhatan siong BBM meningkat 100%.
           
Menanggapi masalah itu, warga Medan Labuhan yang juga aktivis nelayan JM Peranginangin pada globalsumut di Belawan usai sholat Id, Minggu (5/10/2014) tuding PT. TUM siluman dan harus dilaporkan ke Jokowi. “Selama ini publik tertipu, AMT Pertamina adalah karyawan PT. TUM yang tak memiliki kantor di Medan. AMT banyak yang tidak mengerti siapa majikan mereka dan siapa yang bertanggung jawab atas resiko pekerjaan, pastinya PT. TUM tergolong siluman di Medan”. Kata JM. Peranginangin.
            
Ketika ditanya laporkan ke Pertamina Pusat, bapak 5 orang anak itu membantah. “Jika dilaporkan ke Pertamina Pusat percuma, laporan kita bukannya disahuti melainkan masuk tong sampah. Ini soal bisnis kelas kakap jika dilaporkan harus ke Presiden Jokowi". Tegas JM.  
           
Sekedar diketahui, 4 bulan belakangan ini kejahatan pencurian BBM subsidi melalui mobil tangki Pertamina yang dilakukan karyawan PT. TUM (kencing di jalan-red) meningkat. Hampir di sepanjang jalan KL Yos Sudarso dan jalan Rahmad Buddin Kelurahan Terjun Medan Marelan (menuju Hamparan Perak-red) dihiasi lokasi penampungan BBM produk Pertamina illegal. Meningkatnya kejahatan tersebut diperparah dengan kebobrokan PT. TUM yang tidak memiliki pengawasan dan bermanajemen amburadol.
(red).

Posting Komentar

Top