0
LABURA | GLOBAL SUMUT-Dirut B U M N PN III Sumatera Utara Bagas Angkasa  jangan Cuma terlena atas beberapa penghargaan yang di nilai hanya menutupi kelemahan perusahaan Negara ( PN III ) sebab beberapa element telah meragukan keberadaan perusahaan di bawah naungan Distrik delab 3  lokasi kebun di Kabupaten Labura , yakni Kebun Merbau Selatan, Kebun M.Muda dan Kebun Labuhan Haji, yang dinilai masa depan kebun terancam suram . 
Akibat telah melanggar tata laksana aturan yang telah di terapkan oleh pihak kantor Direksi ( Dirut ) baik tehknis  maupun mekanisme  aturan sebuah perkebunan raksasa milik negara . Yang berakibat bukan saja terhadap penurunan hasil produksi panen , baik komoditi tanaman  karet dan sawit saja tapi lebih memprihatinkan bagi kondisi tanaman saat ini. Baik tanaman Unggul (TU ) Tanaman Belum Menghasilkan (TBM ) maupun Tanaman Menghasilkan (TM ) di 3 (tiga ) Kebun tersebut terindikasi telah melakukan praktik KKN  atas kucuran biaya perawatan , pemeliharaan secara berkala ( rotasi ) hingga perbaikan jalan-jalan blok dan jalan produksi yang merasa telah kupak kapik tak terawat. 
Hal ini hampir terjadi di seluruh afdeling di 3 Kebun tersebut. Kuat dugaan atas penggerogotan uang negara  ini telah di ciptakan sebuah organisasi yang terkoordini rapi dalam melakukan permainan ini.  Hasil investigasi lapangan di beberapa titik afdeling  3 kebun , Merbau Selatan, M.Muda dan Kebun Labuhan Haji. 4 s/d 16 Januari di temui makin merajalelanya gulma-gulma di lahan tanaman, akibat tidak di rotasi pada waktunya,  banyaknya kacangan mukuna yang melilit batang tanaman pohon karet  tanaman ulang, hancur leburnya jalan jalan transfortasi untuk pengangkutan produksi panen, rusaknya kulit batang deresan hingga banyak batang pohon karet produksi yang mati  akibat kulit di sadap asal-asalan.  Naifnya lagi ada puluhan hektar lahan produktif pohon sawit yang terlantar  di salah satu afdeling.   Dengan kondisi tanaman  tak sehat dapat di lihat dari kuningnya daun-daun pelepah hingga kerdilnya batang-batang pohon. Hal ini akibat anggaran pemupukan dan perawatan nya untuk areal ini sengaja di korupsi.  Ketika hal ini ingin di konfirmasikan kepada ke 3 (tiga ) Manager kebun tersebut pihak satpam selalu berdalih belum bisa di temui atau sedang tidak di tempat.  Mengomentari hal ini Ketua LSM PERKARA Labura Sofyan Tan mengatakan, “ Sulitnya berkoordinasi memberi informasi kepada Petinggi PN III akibat masih kentalnya ala kolonialisme di tubuh BUMN ini. Ketertutupan ini memang sengaja di ciptakan pihak kebun agar permainan penyelewengan uang negara tidak terungkap. Dan kita minta Dirut Bagas Angkasa  kiranya  harus menurunkan TIM khusus  orang pilihan untuk mengungkap kasus-kasus di Kebun PN III Labura. ( Tan /Labura )

Posting Komentar

Top