0
MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT- Omak-omak warga lingkungan 22, 23, 24, dan 25 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan resah. Gas Elpiji 3 Kg kembali langka, sementara di warung-warung seputar daerah Pekan Labuhan harga gas Elpiji subsidi tersebut dipatok Rp. 20 ribu. Rabu (21/1/2015).

“Heran kami, kenapa gas 3kg itu bolak-balik langka. Di pangkalan tidak ada (pangkalan gas Muslim lingkungan 20 Pekan Labuhan-red), susah kali kami mau masak. Kami terpaksa keliling mencari gas 3kg itu, ada jual di warung lingkungan 25 Pekan Labuhan tapi harganya Rp. 20 ribu/tabung, terpaksalah kami beli”. Kata Asah, Rabu (21/1/2015).


Warga di 4 lingkungan itu (22, 23, 24, dan lingkungan 25-red) berharap di daerah mereka ditambah 1 pangkalan gas elpiji 3kg untuk melayani kebutuhan masyarakat. “Solusinya harus ada penambahan pangkalan gas elpiji 3kg yang siap melayani kebutuhan masyarakat di daerah ini, dan kita harapkan semua instansi yang terkait mendukungnya”. Kata Ahmad Fauzi warga lingkungan 23 Pekan Labuhan.

Informasi yang dihimpun globalsumut di lapangan, gas elpiji 3 kg yang dipasok ke pangkalan dijual ke pengusaha ikan Gabion Belawan dengan harga Rp. 17-18 ribu/tabung. Selain itu pihak pangkalan kerjasama dengan warung-warung pilihan untuk menjadi pangkalan bayangan, harga gas elpiji 3 kg itu dijual Rp. 20 ribu.

Sebelumnya pangkalan gas elpiji 3 kg milik Muslim warga lingkungan 20 Kelurahan pecan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan sempat di demo warga. Masalahnya di pangkalan tersebut gas elpiji 3 kg selalu langka. Setelah di demo warga, gas elpiji 3kg yang disubsidi pemerintah itu kembali disalurkan. Namun itu tak berlangsung lama, gas elpiji bak mutiara tersebut kembali langka, sementara pasokan kouta ke panglan itu berjalan lancar.

Camat Medan Labuhan Arrahman ketika hendak dikonfirmasi globalsumut, Rabu (21/1/2015) tidak ada di kantornya. Arrahman yang baru menggantikan Zein Nopal itu ikuti rapat di Balai Kota. (nm/bu).


Posting Komentar

Top