0
LABURA | GLOBAL SUMUT-Polres Labuhanbatu melalui Polsek Kualuh Ledong ,Kecamatan Kualuh Ledong ,Kabupaten Labuhanbatu Utara(Labura) diduga “Mandul” mengungkap kasus penyekapan, yang dilakukan oleh Prancis Nainggolan Cs. Dimana kasus penyekapan yang dilakukan oleh Prancis Nainggolan CS pada Erikson Marpaung , berawal dari hubunagn bisnis dagang jual beli Tandan Buah Sawit(TBS) milik warga di desa Air Hitam.

Erikson Marpaung (29) warga Desa Kelapa Sebatang Kecamatan Kualuh Leidong tetap berupaya mencari keadilan atas penganiayaan dan penyekapan dirinya yang dilakukan oleh Prancis Nainggolan Cs.

Kronologis kejadian, Erikson menceritakan sebelumnya dirinya memiliki hubungan bisnis dagang membeli buah kelapa sawit dengan Prancis Nainggolan. Namun karena kondisi jalan yang rusak parah akhirnya hubungan bisnis dagang mereka berhenti.

Merasa tidak senang, Prancis Nainggolan yang merupakan warga Desa Teluk Binjai Kecamatan Kualuh Hilir bersama beberapa temannya mengkeroyok dan menganiya Erikson di salah satu warung di Desa Sei Apung pada hari Minggu 21 Juni sekira pukul 20.00 Wib.

" Waktu itu saya lagi di warung, Prancis Nainggolan Cs sebanyak 10 orang langsung mengkeroyok saya. Bukan hanya itu, mereka memaksa dan menyeret saya masuk ke mobil truk merk coltdisel milik  Prancis lalu dibawa ke rumah orang tuanya Timur Nainggolan di Desa Teluk Binjai" terang Erikson.

Ironisnya , setelah tiba di rumah orang tuanya Prancis, dirinya juga disekap dan dikunci didalam kamar selama tiga hari tiga malam dan hanya diberikan makan satu kali dalam satu hari. Bahkan selama disekap, Erikson juga mengaku tetap dipukuli hingga babak belur hingga wajah dan matanya lembam dan mulutnya pecah dan berdarah.

Mendengar anaknya telah dianiaya dan disekap, Wesly Marpaung (61) yang merupakan orangtua kandung Erikson langsung melaporkan kejadian itu ke Kantor Polsek Kualuh Ledong di Kelurahan Tanjung Leidong pada hari Selasa, 23 Juni pukul 14.00 Wib yang  diterima oleh Aiptu A.M. Rumapea dengan nomor STPL/55/VI/2015/SU/RES LBH/SEK. KL HILIR.

Pada hari itu juga, Kanit Serse Ipda H. Sitinjak bersama anggotanya  bersama Wesly Marpaung langsung menuju rumah Timur Nainggolan tempaat penyekapan Erikson . Ditemui, Erikson sudah lemas dan hampir tidak berdaya. Dan selanjutnya bersama petugas Kepolisian, Erikson dibawa pulang dan mendapat perawatan medis sekaligus dilakukan visum di Puskesmas Tanjung Leidong.

Namun sangat disayangkan, sudah ada dua bulan lebih kasus ini ditangani oleh Polsek Kualuh Ledong belum ada titik terang bagi Erikson. Dan bahkan menurut Erikson, Polsek Kualuh Ledong dinilai lamban alias “Mandul”dan tidak serius dalam menangani kasus penyekapan dan penganiayaan. Terbukti, sampai saat ini tidak ada penahanan terhadap pelaku. " Padahal sudah jelas pelaku tersangka penganiayaan dan penyekapan ada dan langsung di saksikan oleh petugas polsek" tegas Erikson kepada puluhan wartawan, Rabu (26/8) di Aek Kanopan.

Erikson mengaku, dirinya bersama keluarga akan tetap berupaya menindak lanjuti kasus ini. Pihaknya akan menyurati Kapolres Labuhanbatu, Kapoldasu dan instansi terkait dan bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk melaporkan ke Propam. Pihaknya juga meminta Kapolres Labuhan Batu dan Kapolda Sumut agar memeriksa kinerja Polsek Kualuh Ledong, karena bisa dapat mencoreng nama baik Polri.

Timur Nainggolan yang merupakan orang tua Kandungnya Prancis nainggolan pelaku penganiayaan dan penyekapan, membantah kejadian tersebut.” Itu semuanya lae, fitnah, dan tidak benar Erikson disekap diruamh saya, ini karena di”Motori” oleh saingan bisnis dagang saya” kata Timur.(Andika)

Posting Komentar

Top