MARELAN
| GLOBAL SUMUT- Camat Medan Marelan, Parlindungan Nasution mengatakan
merindukan masa-masa ketika ia masih seorang lurah. Ia merasa, masa itu
adalah masa dimana ia benar-benar dekat masyarakat," Sepanjang karier
saya, yang paling berkesan itu ketika dulu jadi lurah. Saya lama jadi
lurah, sepuluh tahun. Saya sangat dekat dengan masyarakat. "Saya bisa paham betul apa masalah masyarakat “ Kata Parlindungan Nasution. Selasa (25/08/2015).
Dikatakanya Sepuluh tahun jadi Lurah Sei Putih Barat, Kecamatan Medan
Petisah, pria kelahiran Panyabungan, 20 September 1969 ini mengaku
pernah menyelesaikan 50 kasus sengketa tanah warganya," Dulu saya banyak
menyelesaikan masalah tanah.50 kasus pernah saya tangani.
Pernah ada warga, gara-gara tanah, sepuluh tahun enggak cakapan,
padahal mereka saudara., saat saya selesaikan, mereka menyadari itu
konyol,gara-gara tanah, rusak persaudaraan mereka. Saya nasihati mereka.kenangnya.
Saya lakukan pendekatan-pendekatan secara kekeluargaan, Akhirnya mereka
berpelukan setelah sekian lama enggak cakapan “ Ucapnya.
Di masa itu, tidak mudah bagi Parlindungan menjalankan tugasnya sebagai
lurah. saat itu, masyarakat belum terbiasa dipimpin oleh lurah yang
masih muda," Masa angkatan saya itulah dulu pertama kali lurah diangkat
pada usia muda.
Waktu
itu saya masih 30 tahun. Pada saat itu orang heran melihat lurahnya
muda kali. Tapi di situlah tantangan saya waktu itu. Saya harus
menyadari saya harus jadi orangtuanya masyarakat. Saya harus menjadi
tempat orang bertanya, bukan orang yang dipertanyakan. Makanya saya
merindukan itu. Makanya sampai sekarang, setiap ada kegiatan di
masyarakat, saya langsung turun. Insting lurah itu masih ada sampai
sekarang “ Kata ayah dua anak ini.(bu).
Posting Komentar
Posting Komentar