0
Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan Plt Bupati Tapteng Syukran J Tanjung bersama para Dubes 25 negara mengunjungi kuburan tua di Komplek Makam Mahligai, Desa Daka, Kecamatan Barus, Tapteng, Sabtu (22/8/2015)
TAPTENG | GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) mengajak 25 Duta Besar (Dubes) mengunjungi sejumlah potensi wisata di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sabtu (22/8/2015). Kehadiran perwakilan negara sahabat ini diharapkan dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumut tahun 2016 mendatang.

Kunjungan para Dubes diprakarsai Dubes Kehormatan negara Seychelles, Nico Barito, dalam rangkaian memperingati HUT Kabupaten Tapteng ke 70. Puncak HUT Tapteng ke 70 akan berlangsung pada 24 Agustus 2015.

Dubes dan perwakilan Negara sahabat yang datang berasal dari Algeria, Azerbaijan, Bangladesh, Bulgaria, Croatia, Irak, Jordan, Kazakhstan, Laos, Libya, Myanmar, Pakistan, Palestina, Poland, Saudi Arabia, Sudan, Suriname, Turki, Uni Emirath Arab, Ukrania, Uzbekistan, Yaman, Afghanistan dan Seychelles.

Selain para dubes, turut hadir Ketua PSSI Frof DR Djohar Arifin Hesein dan Kepala BIN Sumut. Sebagai tuan rumah Plt Bupati Tapteng Sykran J Tanjung beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokompimda) Tapteng diantaranya Korem 023/Kawal Samudra, Kapolres Tapteng, Ketua DPRD Tapteng, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat Sibolga

Dalam kunjungannya, para dubes diajak melihat komplek Makam Mahligai di Desa Daka, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapteng. Kehadiran perwakilan Negara sahabat disambut dengan tarian tradisonal. Setelah acara perkenalan, para Dubes kemudian diajak melihat sejumlah kuburan tua yang ada di Komplek Makam Mahligai.

Dubes Irak, Abdullah Hasan Saleh dan rombongan, menyempatkan diri berziarah ke makam Syech Rukuddin yang wafat pada 13 Syafar tahun 48 Hijriah pada abad ke 7 Masehi serta makam Syekh Imam Khitil Muazamsyah Biktibai Syekh Samsudin Min Niladil Fansyury dari negeri Fansyury, Sech Zainal Abidin Ilyas Syamsudin, Imam Khatib Muddah dan Syech Imam Muadhdam yang berada di satu komplek.

Makam Mahligai terbentang diatas bukit dengan luas mencapai 3 hektar. Beberapa pendapat menyebutkan, nama Mahligai berasal dari nama istana kecil pada masa lalu. Sementara pendapat lain menyatakan, nama Mahligai berasal dari Bahasa Arab yakni Almahligai yang artinya pendatang. Keberadaan makam Mahligai ini merupakan jejak sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia

Plt Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi menyebutkan, daerah Barus dahulu kala memiliki pelabuhan besar dan terkenal hingga ke Timur Tengah dan Eropa sebagai penghasil kapur barus dan rempah-rempah. Dengan berkembangnya daerah Barus, sejumlah aulia datang kemudian mengembangkan agama Islam.

“Sejarah perkembangan agama Islam ini memiliki arti penting bagi Indonesia, khususnya Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah. Begitu juga bagi dunia internasional. Sejumlah arkeolog sempat melakukan penelitian secara mendalam guna mengungkap sejarah keberadaan makam tua di kawasan Barus,” sebut Erry.

Tidak hanya Makam Mahligai, Tapteng juga memiliki sejumlah lokasi wisata religi lain, diantaranya komplek makam kuno Papan Tinggi di Desa Pananggahan, Kecamatan Barus Utara, sekitar berjarak 3 kilometer dari Makam Mahligai. Makam Papan Tinggi juga berada di puncak bukit, berada diketinggian sekitar 200 mdpl. Untuk sampai ke komplek kuburan tua Papan Tinggi, wajib menaiki 710 anak tangga atau setinggi 145 meter.

Tidak kalah menarik adalah keberadaan Makam Tuan Sekh Maqdum yang berada di Desa Bukit Patumpangan, makam Tuan Sekh Ambar di Desa Panangahan dan keberadaan makam Tuan Sekh Ibarim Syah atau Sekh Batu Badan di Simpang Tiga Desa Patumpangan. Tuan Ibrahim Syah merupakan raja perama di Barus yang mangkat pada tahu 825 Hijriah.

“Tapteng kaya akan lokasi wisata. Destinasi wisata unggulan Tapteng adalah wisata religi dan wisata maritim atau kelautan. Keduanya memiliki potensi besar dalam menarik minat kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara,” sebut Erry.

Dalam kesempatan itu, Erry juga berharap Dubes negara sahabat untuk membantu mempromosikan wisata religi di Tapteng ke dunia internasional, terutama di Negara masing-masing.

“Kami bangga, dubes negara sahabat mau mengunjungi makam Mahligai di Barus. Makam ini memiliki nilai historis yang tidak ternilai harganya, karena menjadi jejak sejarah masukknya Islam ke Indonesia dan perkembangan penyebaran Islam di dunia. Kami juga berharap Negara sahabat berkenan turut ambil bagian dalam melestarikan sejumlah makam bersejarah di Tapteng,” ujar Erry

Sementara Plt Bupati Tapteng Syukran J Tanjung menyatakan rasa banggsa atas kunjungan Dubes dan perwakilan Negara sahabat ke Tapteng. Kunjungan tersebut akan menjadi semangat baru dalam upaya melestarikan lokasi wisata religi di Tapteng.

“Kehadiran Dubes Negara sahabat ini menjadi semangat bagi Pemerintah Daerah untuk menjaga nilai sejarah sejumlah komplek makam tua di Tepteng,” ucap Syukran.

Dalam kesempatan itu, para dubes juga dilibatkan dalam program penanaman pohon barus di Komplek Makam Mahligai sebagai simbol pelestarian nama Barus yang pernas tersohor di masa lalu.   Usai mengunjungi Makam Mahligai, Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan Plt Bupati Tapteng mengundang para Dubes dalam jamuan makan malam dengan jajaran Pemkab Tapteng dan Forkompimda Tapteng.

Acara berlangsung penuh keakraban sambil menikmati sajian makanan laut di Pantai Bosur, Pandan, Tapteng, kemudian diakhiri dengan penyerahan cenderamata ulos kepada seluruh Dubes.

Dubes Irak, Abdullah Hasan Saleh tidak mau kalah dengan memberikan cenderamata dari bahan perak kepada Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi. Kemudian acara ditutup dengan tarian tortor bersama para dubes negara sahabat.

Abdullah menyatakan, meski beda negara, sesama muslim Iraq dan Indonesia adalah bersaudara. Kedua Negara memungkinkan menjalin kerjasama berbagai bidang, termasuk wisata religi. (red)

Posting Komentar

Top