MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir
H Tengku Erry Nuradi MSi optimis pemberlakuan bebas visa kepada
wisatawan Republik Rakyat Thiongkok (RRT) akan mendongkrak tingkat
kunjungan wisatawan Negara Tirai Bambu ke Sumut.
Optimisme
tersebut dikemukakan Tengku Erry Nuradi saat menghadiri Hari Ulang
Tahun Negara Republik China di Grand Ballroom, Hotel Grand Aston, Jl
Balaikota Medan, Selasa (28/9/2015) malam.
Hadir
dalam acara tersebut Konsulat Jenderal (Konjen) RRT di Medan Zhu
Honghai, sejumlah Konsul negara sahabat di Medan, Ketua Paguyuban Sosial
Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sumut Tongariodjo Angkasa SE MBA MM
MSc, para pengusaha asal China, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum dan HAM
Sumut, tokoh masyarakat Tionghoa dan ratusan undangan lainnya.
Dalam
kesempatan itu, Erry menyebutkan, pemerintah Indonesia telah
mengeluarkan kebijakan bebas visa (Visa on Arrival) kepada 45 negara,
termasuk untuk wisatawan dari RRC. Pemberlakukan bebas visa untuk
sejumlah Negara diharapkan dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia.
“Sebelumnya
hanya untuk 15 negara. Kemudian Pemerintah Pusat menambah 30 negara
lagi bebas visa kunjungan wisata ke Indonesia pada Juni lalu. Republik
Rakyat China salah satunya,” jelas Erry.
Erry
berharap, dengan adanya pemberlakuan bebas visa, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Sumut dapat menjalin kerjasama bidang wisata lebih erat dengan
RRT.
“Kita
berharap bebas visa ini memberikan manfaat kepada kedua belah pihak,
termasuk untuk mendorong pertumbuhan dunia kepariwisataan di Sumut,”
harap Erry.
Lebih
lanjut Erry mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
periode Juli 2015 mencatat, tingkat kunjungan wisatawan RRT menempati
urutan pertama mencapai 15,3 persen dari 814 ribu kunjungan turis ke
Indonesia. Sedang turis dari Australia menyumbang sekitar 11,54 persen.
“Total
turis asing yang berkunjung ke Indonesia tahun 2014 mencapai 9,44 juta
orang. RRT sebagai pengunjung terbesar. Semoga tahun 2015 ini lebih
meningkat lagi dibanding tahun sebelumnya. Jumlah kunjungan wisawatan
RRT ke seluruh negara mencapai 100 juta pertahun,” papar Erry.
Tetapi,
dari 30 negara yang mendapatkan bebas visa Juni lalu, 6Negara Timur
Tengah yakni Maroko, Turki, Bahrain, Iran, Yordania dan Oman telah
memberlakukan bebas visa untuk Warga Negera Indonesia (WNI) pemegang
paspor hujau. Sedang Jepang telah memberlakukan bebas visa kepada turis
Indonesia, khusus yang memiliki passport elektonik (e-passport).
“Kita
berharap, Republik Rakyat Thiongkok juga memberlakukan bebas visa
kepada turis Indonesia, agar bisnis pariwisata kedua Negara berkembang
dengan cepat. Apalagi dalam waktu dekat akan dibuka penerbangan langsung
dari Medan ke sejumlah kota di Thiongkok,” ujar Erry.
Pemberlakuan
bebas visa oleh RRT nantinya, diyakini akan mengeratkan hubungan
ekonomi kedua Negara. Data BPS Sumut Semester I September 2015, ekspor
Sumut ke Tiongkok mencapai US$ 463 juta. Sedangkan impor tercatat US$
326 juta.
“Sumut
sudah menjalin hubungan kerjasama dalam Cister City yakni dengan
Provinsi Hunan dibawah pemerintahan Republik Rakyat Tiongkok. Sumut dan
Hunan memiliki sejumlah kesamaan, terutama bidang pertanian,” sebut
Erry.
Sementara
Konsul Jenderal Republik Rakyat RRT di Medan Zhu Honghai mengatakan,
kerjasama Indonesia dengan RRT berlangsung lancar dan baik. RRT juga
berharap dapat meningkatkan hubungan kerjasama antara RRT dan Indonesia.
“Tiongkok
kini menitikberatkan pencapaian kerjasama dengan pembangunan jalur
sutra maritim modern pada abad ke 21 yang dikombinasikan dengan strategi
sebagai negara maritim. Karena kedua belah pihak mempunyai keungggulan
dan saling melengkapi, didukung kondisi saling menguntungkan bagi kedua
negara,” sebut Zhu.
Zhu
juga berpesan kepada wisatawan RRT yang berkunjung ke Indonesia
mengikuti aturan yang berlaku serta menjunjung tinggi adat istiadat dan
kebudayaan setempat.(red)
Posting Komentar
Posting Komentar