MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gunernur Sumatera Utara (Sumut) Ir
H Tengku Erry Nuradi MSi mengatakan rombongan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) terjadwal mengunjungi sejumlah titik pengungsian dan kawasan
rumah rumah relokasi korban erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo,
Kamis (24/9/2015).
Hal
tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi kepada wartawan, Rabu
(23/9/2015). Jadwal kedatangan rombongan Jokowi sesuai hasil rapat
terbatas membahas sejumlah persoalan dalam upaya penanganan korban
erupsi Gunung Sinabung di kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin
(21/9/2015) petang.
Dalam
rapat terbatas tersebut, Presiden Jokowi menginstruksikan sejumlah
Kementerian dan lembaga terkait untuk menuntaskan penanganan bencana
erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut paling lama Desember
2015.
“Bapak Presiden juga berharap korban erupsi Gunung Sinabung segera mendapatkan hunian tetap dalam waktu dekat,” ujar Erry.
Sebagai
payung hukum menguatkan instruksi tersebut, Jokowi mengeluarkan
Keputusan Presiden (Kepres) No. 21 Tahun 2015 Tentang Satuan Tugas
Percepatan Relokasi Korban Terdampak Bencana Erupsi Gunung Sinabung,
Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
“Sebelumnya,
Sekretaris Kabinet Bapak Pramono Anung menjelaskan, melalui Perpres
tersebut Bapak Presiden Jokowi telah menunjuk Pangdam I Bukit Barisan
Mayjen TNI Lodewyk Pusung untuk mengkoordinasikan penanganan di lapangan
agar persoalan relokasi dan sebagainya bisa segera diselesaikan oleh
pemerintah daerah setempat,” papar Erry.
Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Sumut sendiri, sebut Erry, telah melaporkan sejumlah
persoalan dalam upaya penanggulangan korban erupsi Gunung Sinabung yang
dapat tuntas dengan melibatkan pemerintah pusat. Erupsi Gunung Sinabung
memaksi tindakan relokasi masyarakat di radius 3 sampai 5 kilometer.
“Ada
sedikitnya 10 desa yang berada di radius 3 sampai 5 kilometer. Semua
harus direlokasi ke lokasi yang aman. Tentu ini bukan pekerjaan yang
ringan, apalagi dengan menyiapkan rumah siap huni dan lahan pertanian
agar pengungsi dapat melangsungkan hudupnya denga layak” sebut Erry.
Pembangunan
rumah relokasi hunian tetap dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama
adalah relokasi 3 desa dengan jumlah 370 Kepala Keluarga (KK).
Presiden
Jokowi dan rombongan akan meninjau pembangunan rumah relokasi yang
telah rampung ini. Tahap kedua, pembanguna rumah relokasi hunian tetap
bagi 1.683 KK dari 4 desa.
Khusus
untuk tahap dua ini, dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi
mempertanyakan ketersediaan lahan, mengingat lahan yang dibutuhkan tidak
hanya tapak rumah relokasi, tetapi juga tanah pertanian bagi korban
erupsi Gunung Sinabung di lokasi yang baru.
“Saya
melaporkan, tiap KK direncanakan mendapat lahan pertanian masing-masing
setengah hektar. Jadi kalau jumlah pengungsi yang direlokasi tahap
pertama sebanyak 370 KK, artinya lahan pertanian yang 185 hektar. Sedang
penyiapan lahan pertanian untuk relokasi tahap kedua tentu membutuhkan
lokasi lebih luas lagi karena untuk 1.683 KK dari 4 desa,” papar Erry.
Kemudian
relokasi tahap ketiga berasal dari masyarakat 10 desa dengan jumlah
2.615 KK atau 9.538 jiwa. Pengungsi tersebut juga termasuk dalam radius 3
sampai 5 kilometer yang terpaksa direlokasi.
“Pemerintah
Provinsi berharap Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan khusus untuk
penyiapan lahan ini, mengingat luas lahan yang dibutuhkan untuk
pengungsi sangat luas,” harap Erry.
Pangdam
I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung, membenarkan jika dirinya
telah mendapat perintah langsung dari Presiden untuk melanjutkan
kegiatan relokasi korban bencana Sinabung.
“Kodam
1 Bukit Barisan telah menyelasaikan pembangunan 370 rumah sesuai dengan
target waktunya. Selanjutnya akan dilakukan relokasi tahap 2 dan tahap
berikutnya. Pada prinsipnya, Kodam 1 Bukit Barisan dan juga jajarannya
akan melanjutkan relokasi itu bersama Pemprov Sumut dan Bupati Karo,”
tegas Lodewyk. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar