BELAWAN
| GLOBAL SUMUT- Berang dengan aksi premanisme yang masih dijumpai di
wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP
Edy Suwandono, SIK instruksikan jajarannya untuk melaksanakan operasi
berantas premanisme. Istruksi yang diberikan oleh Kapolres Pada hari
minggu 11 Oktober kemarin dan langsung dilaksanakan pada hari itu juga.
Hal
tersebut diungkapkan oleh Wakapolres Pelabuhan Belawan Kompol Josua
Tampubolon, SH. MH yang didampingi oleh Kabag Ops Kompol Pati O. Siahaan
kepada Tim Humas Polres Pelabuhan Belawan pada Senin 12 Oktober 2015
kemarin diruangan Wakapolres Pelabuhan Belawan.
Menurut
Wakapolres, pelaksanaan operasi berantas premanisme tersebut dilakukan
karena diwilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan masih ditemukan adanya
aksi premanisme yang meresahkan warga dan mengganggu situasi kamtibmas
yang kondusif sehingga Kapolres Pelabuhan Belawan memberikan intruksi
untuk berantas premanisme diwilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.
"Kita
mendapat banyak laporan dari warga tentang aksi premanisme yang masih
ditemukan diwilayah kita, sehingga Pak Kapolres mengambil kebijakan
untuk memberantas aksi premanisme dan menginstruksikan kepada seluruh
jajaran untuk melaksanakan operasi berantas premanisme setiap harinya"
Ungkap Wakapolres.
"Setelah
instruksi diberikan oleh Pak Kapolres pada minggu kemarin seluruh
jajaran langsung melaksanakan operasi berantas premanisme hari itu juga,
dan pada hari minggu kemarin kita berhasil melakukan penangkapan
terhadap 11 pelaku premanisme dengan kedok sebagai SPSI, dan sesuai
intruksi Pak Kapolres, dilakukan tes urine kepada seluruh pelaku dan 10
diantaranya positif menggunakan narkoba" lanjut Wakapolres.
"Penangkapan
terhadap SPSI yang berada sicanang tersebut dilakukan karena mereka
melakukan pemaksaan dalam pengutipan uang kebersihan, jadi mereka
beralasan untuk membersihkan bak truk yang keluar masuk dari PT. Canang
Indah, namun dalam prakteknya terdapat unsur paksaan karena seluruh truk
yang melintas seolah-olah wajib dibersihkan dan bagi yang tidak mau
dibersihkan akan mendapat ancaman dari mereka" kata Wakapolres
"Seluruh
TSk yang ditangkap pada hari minggu kemarin tidak ada yang membawa
kartu identitas, dan kita juga menyita sebanyak tujuh unit sepeda motor
tanpa surat - surat kendaraan dan uang tunai sebesar Rp. 2.070.000,-
(dua juta tujuh puluh ribu rupiah) dari pengutipan uang kebersihan
kepada supir truk, dimana mereka meminta uang sebesar Rp. 65.000,- per
truk seiap kali dibersihkan" sambung Wakapolres.
Menurut
Wakapolres Pelabuhan Belawan contoh - contoh aksi premanisme yang
sering terjadi adalah Preman di terminal bus yang memungut pungutan liar
dari sopir-sopir, yang bila ditolak akan berpengaruh terhadap
keselamatan sopir dan kendaraannya yang melewati terminal.
Preman
di pasar yang memungut pungutan liar dari lapak-lapak kaki lima, yang
bila ditolak akan berpengaruh terhadap dirusaknya lapak yang
bersangkutan.
Preman
berkedok sebagai tukang parkir di ATM, toko, dll, yang berpura-pura
menaruh karcis/tanpa karsi di motor, sementara pemilik di depan
motor/kendaraan itu sendiri.
Preman
berkedok taksi di Stasiun, bandara ataupun pelabuhan yang biasanya
langsung mengambil barang-barang penumpang dan memasukkan ke bagasi
taksi.
Preman derek Liar di jalan tol
Polisi-polisi cepek (pengatur lalu lintas palsu), yang justu sering membuat kemacetan.
Jadi
bagi warga yang menemukan atau melihat adanya aksi premanisme di Polres
Pelabuhan Belawan, dihimbau untuk memberitahukan kepada Polres
Pelabuhan Belawan untuk dapat ditindak lanjut.
"Dalam
memberantas aksi premanisme tersebut kami terkendala dengan warga,
terutama para supir truk yang enggan melaporkan aksi premanisme yang
menimpanya karena adanya ancaman dari pihak - pihak tertentu, dan untuk
itu kami menghimbau kepada warga untuk tidak takut dalam melaporkan
ataupun memberikan kesaksian tentang aksi premanisme yang dialaminya,
sehingga para pelaku premanisme dapat dihukum dengan maksimal" tutup
Wakapolres Pelabuhan Belawan.
Sumber Humas KP3 Belawan
Posting Komentar
Posting Komentar