SURABAYA
| GLOBAL SUMUT-Tugas Humas itu bagaimana membuat pemberitaan yang
positif mengenai kepala daerah. Di samping itu pemberitaan yang
disampaikan juga harus disertai dengan data-data akurat, guna
mempersempit celah munculnya pemberitaan negatif. Kemudian membangun
sinergits yang baik dengan seluruh media, baik cetak, elektronik maupun
online.
Demikian
disampaikan Kabag Humas Pemko Surabaya, Muhammad Fikser AP MM ketika
menerima rombongan studi komperatif Wartawan Unit Pemko yang dipimpin
Kabag Humas Setdakot Medan, Budi Hariono SSTP MAP di Balai Kota Surabaya
Jalan Taman Surya, Surabaya, Rabu (28/10).
Didampingi
Kasubabag Layanan Infomasi, Dayu Kade Asritami dan Kasubbag Bagian
Dokumentasi dan Pelaporan, Sri Surjandari, Fikser mengungkapkan, dirinya
bersama seluruh jajaran Bagian Humas berupaya merangkul seluruh
wartawan yang bertugas meliput Wali Kota maupun SKPD di lingkungan Pemko
Surabaya.
Meski
demikian Fikser mengaku tidak semua media yang dirangkulnya, sebab
jumlahnya cukup banyak. Untuk itu dia melakukan seleksi berdasarkan
aturan yang telah ditetapkan Dewan Pers. “Jika tidak diseleksi, jumlahnya
cukup banyak. Setelah dilakukan seleksi, saat ini kita merangkul
wartawan yang berasal dari 70 media baik cetak, elektronik
maupun online,” kata Fikser.
Untuk
membangun sinergitas dengan wartawan, Fikser menjelaskan pihaknya telah
menyiapkan sejumlah trik, seperti membuat lomba foto maupun beita
tematik setiap bulannya. Selain itu mengadakan media gathering dengan
memberikan kebebasan kepada watawan untuk memilih topik maupun
menentukan narasumber.
Selanjutnya
papar Fikser lagi, setiap tahunnya mereka membawa para wartawan secara
bergantian studi banding ke luar negeri untuk pengembangan wawasan.
Sedangkan negara tujuan yang telah menjalin hubungan sister city dengan
Kota Surabaya.
“Sepulang
dari studi banding, mereka diharuskan membuat berita terkait dengan
hubungn sister city Negara yang dituju dengan Kota Surabaya. Kita minta
apa pendapat mereka, saran dan solusi sehingga hubungan sister city ke
depan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Pria
yang sebelumnya menjabat sebagai camat ini mengaku, pihaknya tidak ada
memberikan uang transport bagi wartawan yang meliput di lingkungan Pemko
Surabaya. Sudah itu setiap kali ada media yang ulang tahun, dirinya
bersama Wali Kota pasti datang dan tidak memandang media itu besar
maupun kecil.
Studi
komperaif ini selanjutnya di isi dengan Tanya jawab antara para
wartawan dengan Kabag Humas Pemko Surabaya. Dalam Tanya jawab, wartawan
banyak menanyakan kiat keberhasilan Pemko Surabaya dalam menata taman,
papan reklame, pedagang kaki lima, perlalulintasan serta menjadikan Kota
Pahlawan bersih dari sampah sehingga mendapatkan Adipura Kencana 7 kali
berturut-turut.
Sebelumnya
Kabag Humas Setdakot Medan, Budi Hariono SSTP MSP didampingi Kasubbag
Pengumplan dan Penyaringan Informasi Yurmal Hijrah Hasibuan SH
menjelaskan, tujuan studi komperatif ini dilakukan, selain
bersilaturahmi juga ingin mendapatkan masukan-masukan dari Bagian Humasy
Pemko Surabaya dalam membangun sinergitas dengan para wartawan,
termasuk bagaimana kiat pencitraan kepala daerah.
Dikatakan
Budi, sebelumnya, mereka juga telah membawa rombongan wartawan studi
komperatif ke Pemko Bandung. Tujuan studi komperatif ini dilakukan untuk
pengembangan wawasan para wartawan, sekaligus utuk mendapatkan masukan
guna perbaikan Bagian Humas Setdakot Medan sehingga menjadi lebih baik
lagi ke depannya.
“Saat
ini wartawan yang bertugas di Pemko Medan ada 130 orang yang berasal
dari media cetak, elektronik maupun online. Dari jumlah itu 28
diantaranya berasal dari media cetak harian, sedangkan selebihnya
mingguan, elektronik (televise dan radio) serta online. Semoga studi
komperatif yang kita lakukan ini memberikan manfaat baik kepada para
wartawan maupun Bagian Humas Setdakot Medan,” harap Budi.
Selain
Balai Kota Surabaya, Budi juga membawa rombongan wartawan yang
berjumlah 23 orang ini studi komperatif ke Gedung Graha Pena milik
Harian Jawa Pos. Di tempat itu, rombongan diterima Arif Susanto selaku
Koordinator Liputan dan Managing Editor. Selain melihat dapur redaksi
Jawa Pos, rombongan wartawan juga menerima masukan berharga terkait
pemberitaan, manajemen, pemasaran, independendensi media maupun
rekrutmen wartawan. (Red)
Posting Komentar
Posting Komentar