MEDAN |
GLOBAL SUMUT-Badan Pelaksana Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem
Kawasan Danau Toba (BKPEKDT) bekerjasama dengan PT Inalum (Persero) akan
melakukan peremajaan pohon “mangga muara” di Kecamatan Muara Kabupaten
Taput. Kegiatan akan berlangsung selama dua hari sejak 25 hingga 26
November 2015 mendatang.
Rencana
tersebut dikemukakan Ketua Harian Badan Pelaksana BKPEKDT Ir Ardhi
Kusno didampingi Kepala Sekretariatan Drs Rachmad Karo-Karo kepada
wartawan di kantornya di Jl Kapten Pattimura Medan, Senin (16/11/2015).
Menurut
Ardhi Kusno, Mangga Muara sangat terkenal di Sumaut hingga ke sejumlah
provinsi lain sejak puluhan tahun silam. Namun, keberadaan Mangga Muara
kini kian berkurang akibat alih fungsi lahan dan lain sebagainya.
“Kita
akan menanam 1.500 bibit pohon baru yang disediakan Badan Pelaksana
BKPEKDT didukung programCorporate Social Responsibility PT Inalum,” ujar
Kusno.
Ardhi
menjelaskan, bibit pohon Mangga Muara yang akan ditanam merupakan hasil
perbanyakan vegetatif sambung pucuk dengan batang atas jenis “mangga
muara” dan batang bawah jenis “mangga lokal”. Usia bibit sekitar enam
bulan dengan ketinggian rata-rata 60 cm.
“Jika perawatannya baik, dalam waktu 4 atau 5 tahun sudah mulai berbuah,” jelas Kusno.
Tidak
hanya menyiapkan bibit, BKPEKDT dan PT Inalum juga memberikan pupuk
organik sekitar 4,5 ton. Pupuk tersebut akan didistribusikan 70 petani
di Desa Sibandang, Kecamatan Muara, Kabupaten Taput.
Program
tersebut dimaksudkan menggiatkan kembali minat warga petani di
Kecamatan Muara meremajakan Mangga Muara yang saat ini sebagian besar
pohonnya sudah berusia tua dan kurang produktif.
“Tujuan
lain program ini adalah untuk menjaga kelestarian alam dan ekosistem
kawasan Danau Toba sebagai daerah wisata serta untuk pemberdayaan
konservasi lahan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat setempat,” tambah
Kusno.
Kusno
berharap, program tersebut mendapat dukungan dari pemerintah daerah
setempat dan masyarakat termotivasi untuk melakukan gerakan massal dalam
meremajakan “mangga muara”.
Sementara
Kepala Sekretariat Badan Pelaksana BKPEKDT, Drs Rachmad Karo-Karo
mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pengendalian sampah di kawasan
Danau Toba. Program Pengendalian Sampah Danau Toba diawali dengan
penyiapan dan pemasangan 40 set tong sampah di 3 desa yakni Desa Unthe
Mungkur, Desa Hutanagodang, Kecamatan Muara, Desa Marbun Toruan,
Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Tiap
satu set tong sampah terdiri dari tiga unit tong yakni untuk tempat
penampung sampah ‘organik’, ‘an-organik’ dan sampah ‘B3’. Masing-masing
unit tong sampah tersebut berkapasitas 50 liter dan dipasang permanen
dilengkapi tiang besi dengan cor semen,” papar Rachmad.
“Kita
harapkan program ini menjadi langkah awal gerakan massal untuk menjaga
kebersihan lingkungan khususnya di sekitar kawasan Danau Toba,” harap
Rachmad. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar