MEDAN
DELI | GLOBAL SUMUT-Pihak Dirjen Bea dan Cukai Kanwil Sumut Kantor
pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung
akhirnya melaksanakan acara pemusnahan ribual bal pakaian bekas alias
monza diperkirakan sebanyak 1447 bal dimusnahkan dengan cara dibakar di
lokasi pembakaran di lokasi pabrik pembuatan mebel PT Nitori Furniture
Jalan Kangean Kawasan Industri I Medan (KIM) Kecamatan Medan Deli.Selasa
siang (22/12/2015) sekira pukul 14.00 WIB.
Dalam
pres realisenya, Wahjudi Adrijanto selaku Kepala kantor/ mewakili
Kanwil DJBC Sumut menjelaskan, pemusnahan pakaian bekas dilakukan di KIM
I Medan turut disaksikan sejumlah unsur Muspida dan pejabat dari kantor
wilayah DJBC Sumut, KPPBC Tipe Madya Pabean Teluk Nibung, KPPBC Tipe
Madya Pabean B Medan serta KPPBC Tipe Madya Pabean Belawan.
Balpres
pakaian bekas dimusnahkan dengan cara pembakaran, mengingat komoditi
balpress ini sangat rawan jika dilakukan di lapangan terbuka, dan untuk
meinimalkan polusi yang ditimbulkan akibat proses pembakaranmaka
dipertimbangkan dilakukan di tempat pembakaran PT.Nitori Furniture
Indonesia yang memiliki tingkat keamanan yang cukup ketat dan memiliki
metode pembakaran yang cukup moderen.
Pembakaran
balpress dilakukan secara bertahap mengingat untuk 1 kontener pakaian
bekas akan memakan waktu 7 hari dengan dilakukan pengawasan secara
ketat.
Pakaian
bekas impor dilarang masuk ke Indonesia karena melanggar ketentuan umum
larangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Meteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 51/M-DAG/PER/7/2015 tentang larangan impor pakaian
bekas.Serta pasal 102 huruf a UU nomor 17 tahun 2006 tentang perubahan
atas UU No 10 tahun 1995 tentang kepabeanan dengan ancaman pidana paling
singkat setahun dan pidana penjara paling lama selama 10 tahun
sedangkan pidana denda paling sedikit Rp50 juta dan paling banyak pidana
denda Rp5 miliar.
Pihak
BC Sumut juga mengatakan kerugian negara atas penyelundupan pakaian,
sepatu dan tas bekas tersebut tidak dapat dihitung sebab merupakan
barang yang dilarang untuk diimpor, namun sangat berpotensi besar
menganggu produksi pakaian jadi/perekonomian di dalam negeri.(abu).
Posting Komentar
Posting Komentar