DELISERDANG
| GLOBAL SUMUT-Menteri Pertanian (Mentan) Ir Andi Amran Sulaiman
mengajak seluruh petani secara nasional untuk terus meningkatkan
kualitas dan kuantitas produk pertanian guna mencapai target Swasembada
Pangan tahun 2018 mendatang.
Ajakan
tersebut disampaikan Andi Amran Sulaiman dalam acara Penanaman Perdana
Padi Varietas Kartika 128 di Desa Kebun Ramunia, Kecamatan Pantailabu,
Deliserdang, Rabu (23/12/2015).
Hadir
dalam acara itu Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Letjen TNI AD
Mulyono, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H
Tengku Erry Nuradi MSi, Bupati Deliserdang H. Ashari Tambunan, unsur
SKPD Pemerntah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang, Dandim 0204/DS Letkol Inf
Hanryan Indra Wira, Dem Area Kodam I Bukit Barisan, unsur pemuda dan
para petani.
Dalam
kesempatan itu, Mentan Andi menyatakan, sesuai Program Nasional
Swasembada Pangan, pihaknya mengimbau kepada petani untuk fokus pada 7
komunitas strategis. Empat diantaranya yakni padi, jagung, kedelai dan
sapi.
“Seluruh
kebijakan yang menghambat tercapainya Swasembada Pangan kami rombak
total. Kementerian Pertanian juga menindaklanjuti keluhan petani,
khususnya soal kelangkaan pupuk,” ujar Andi.
Mentan
juga menyatakan apresiasi kepada jajaran TNI yang komit dalam
pengawasan distribusi pupuk agar manfaatnya dapat dirasakan petani.
“Pupuk tak boleh terlambat. Kerjasama pengawasan ini baik sekali.
Kasihan rakyat tidak dapat pupuk,” tabah Andi.
Mentan
menegaskan, seluruh jajaran TNI menjadi garda terdepan Kementerian
Pertanian dan Karantina Pertanian dalam pengawasan dalam pengembangan 7
komunitas strategis. Kementerian Pertanian sendiri telah memangkas
anggaran perjalanan dinas mencapai Rp 4,1 triliun, kemudian dialihkan
untuk kebutuhan petani dalam mengembangkan produk pertanian.
“Jadi
saya tidak segan-segan menahan jika salah satu ketujuh komoditas
strategis ini harganya turun. Ini semua agar petani kita kaya dan kuat,”
tegas Andi.
Khusus
Sumut, Andi mengatakan, Kementerian Pertanian telah menaikkan nilai
bantuan sebesar 300 persen dari Rp13 miliar. Selain itu, pihaknya juga
memberikan bangua 10 unit alat tanam benih otomatis (rice transplanter),
10 unit alat panen padi (combine harvester), traktor dan pompa air
untuk Sumut dan petani di Deliserdang.
Sementara
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Letjen TNI AD Mulyono mengajak semua
pihak, khususnya jajaran TNI AD untuk menjadikan kegiatan Penanaman
Perdana Padi Varietas Kartika 128 di Deliserdang sebagai langkah awal
menuju kesuksesan petani di tahun 2016. Suksesnya petani sama artinya
dengan mengembalikan jati diri Bangsa Indonesia yang memegang erat
semangat gotong royong guna mencapai Swasembada Pangan.
“Ini
komitmen bersama sesuai arahan Bapak Presiden untuk Swasembada Pangan
dalam 3 tahun ke depan. Indonesia dijuluki negara agraris dengan petani
handal dan lahan yang luas. Untuk itu, mari kita kembalikan ke jatidiri
masyarakat petani yang kaya dan kuat dengan lahan pertanian yang luas,
menjadi masyarakat yang mandiri dengan bergotongroyong agar mampu
berdaulat pangan,” ajak Mulyono.
Kasad
Mulyono juga menyatakan Sumut merupakan salah satu lumbung beras yang
menjadi andalan nasional. Wajar jika Deliserdang pantas menjadi tempat
penanaman perdana padi varietas Kartika 128. Sumut, termasuk di
Deliserdang, sangat kuat semangat kebersamaan dan gotongroyong.
“Menteri
Pertanian juga telah mengajaknya kerja sama ramai-ramai untuk
kepentingan rakyat. Jika untuk kepentingan rakyat kami tidak akan
mundur. Rakyat adalah ibu kandung TNI. Sejak setahun ini TNI
bergandengan tangan dengan Menteri Pertanian, Alhamdulillah, setahun
selalu makan beras hasil petani sendiri gak ada yang impor. Impor cukup
di gudang,” tegas Mulyono.
Kasad
Mulyono juga menyatakan apresiasinya terhadap tekad Menteri Pertanian
dalam mengawal produksi komoditas pangan strategis. “Menteri Pertanian
patut dibanggakan. Tidak pernah lelah mendatangi petani dari Sabang
sampai Merauke. Berbuat apa saja untuk kepentingan petani Indonesia,”
puji Mulyono.
Tidak
lupa Mulyono menginstruksikan Babinsa bersama-sama bekerja gotong
royong dengan petani untuk mencapai swasembada padi, jagung dan kedelai
kurang dari 3 tahun.
“Terima
kasih Babinsa dan komandan Kodim kalian hebat-hebat. Kalau perlu tidak
sampai 3 tahun. Pertengahan tahun depan kita surplus. Apalagi saat ini
sudah mekanisasi pertanian. Bertani lebih mudah dan cepat Tidak hanya di
Medan, TNI hingga penghujung tahun akan membuka lahan di Nusa Tenggara
Timur dan Merauke Papua. Target kami akan buka lahan sawah baru 200.000
hektar,” tambah Mulyono.
Pelaksana
Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi
menyambut baik Program Nasional Swasembada Pangan yang telah
dicanangkan pemerintah pusat.
“Kita
harus optimis program ini terwujud. Petani di seluruh Kabupaten dan
Kota, akan berupaya maksimal mewujudkan harapan Sumut menjadi lumbung
beras nasional. Saya mengajak seluruh petani untuk saling dukung dan
melebur dalam tim work yang solid, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten
hingga provinsi,” harap Erry.
Sumut
sebagai lumbung beras nasional, akan terwujud jika didukung dengan
rehabilitasi dan optimalisasi, pengembangan mekanisme dan keterpaduan
lintas instansi. Selain itu, adanya ketersediaan benih unggul,
pengawasan pupuk dan fasilitas pendukung lainnya.
Upaya
dalam menjadikan Sumut lumbung beras, sebut Erry, akan terwujud dengan
perbaikan infrastruktur bendungan dan irigasi. Beberapa langkah
strategis telah dilakukan, diantaranya peletakan batu pertama
pembangunan bendungan di Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Batubara pada 20
Desember 2015.
“Mudah-mudahan
2016 bisa dimanfaatkan. Demikian juga di Langkat, dengan perluasan
lahan ribuan hektar guna meningkatkan produksi padi,” harap Erry.
Untuk
sementara, produksi padi Sumut menempati peringkat 6 nasional. Sedang
untuk jagung, Sumut menempati peringkat ke 5 nasional. “Semoga ini bisa
ditingkatkan lagi. Ini saatnya petani Sumut berdaulat, kuat dan menjadi
andalan dalam menwujudkan Program Swasembada Pangan Nasional,” tutup
Erry. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar