MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir
H Tengku Erry Nuradi MSi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(Forkompinda) Sumut melakukan pemantauan ke sejumlah TPS di Medan. Dari
hasil pantauan, Pilkada serentak di Sumut berjalan aman, tertib dan
lancar.
Hal
tersebut dikemukakan Tengku Erry Nuradi usai melakukan pemantauan
langsung bersama jajaran Forkompinda Sumut ke tiga titik TPS di Medan,
Rabu (9/12/2015).
Turut
bersama rombongan Plt Gubernur Sumut, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk
Pusung, Kapolda Sumut Irjen Pol Ngadino, Kejati Sumut M Yusni,
Danlantamal I Laksamana TNI Yudo Margono, Pangkosek Hanudnas III Marsma
TNI Jemi, Kabinda Sumut, Sekda Provsu Hasban Ritonga, Ketua KPU Sumut
Mulia Banurea dan Ketua Bawaslu SUmut Syafrida R Rasahan.
Pemantauan
diawali ke TPS 12, Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor yang berada di
Wisma Sibayak Jl Jamin Ginting, Medan. Rombongan disambut tariaan dan
iringan musik Karo. Saat tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB, jumlah
calon pemilih yang telah menyalurkan hak suaranya di tTPS tersebut hanya
18 orang dari 553 calon pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih
Tetap (DPT).
Selanjutnya
rombongan menuju TPS 9 di Komplek Rumah Susun (Rusun), Kelurahan Suka
Ramai 2, Kecamatan Medan Area, merupakan pusat pemukiman Etnis Tionghoa.
Kedatangan
rombongan disambut dengan atraksi Barongsai. Petugas Kelompok Pantia
Pemungutan Suara (KPPS) juga mengenakan pakaian khas Tionghoa, sebagai
upaya menarik minat masyarakat datan ke TPS. Jauh lebih baik, dari 705
calon pemilih yang terdaftar di DPT, lebih dari 100 orang telah
menyalurkan hak suaranya di TPS tersebut pada pukul 10.30 WIB.
Rombongan
kemudian bergeser ke TPS 5 di Kelurahan Petisah, Kecamatan Medan
Petisah di kawasan Jl Taruma, Kampung Madras, Medan. Dari 406 DPT,
sebanyak 112 orang sudah melakukan penjoblosan pada pukul 11.00 WIB.
Dari seluruh TPS yang dikunjungi, proses penjoblosan mulai pukul 07.00
WIB dan berakhir pada pukul 13.00 WIB.
Plt
Gubernur Sumut bersama Forkompinda, KPU dan Bawaslu, kemudian
melaporkan pelaksanaan Pilkada seretak di Sumut kepada Desk Pilkada
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui telekonfrence dari lantai 6
kantor Gubernur Sumut, Jl Diponegoro Medan tepat pukul 13.30 WIB.
Dalam
kesempatan itu, Tengku Erry Nuradi menyatakan, penyelenggaraan Pilkada
serentak di Sumut berjalan lancar, tanpa kendala yang berarti.
“Kami
sudah melakukan pemantauan, alhamdulillah situasi aman dan kondusif,
walaupun tingkat partisipasi relatif berkurang,” ujar Erry.
Sementara
Kapolda Sumut Irjen Pol Ngadino menjelaskan, dalam mengamankan
pelaksanaan Pilkada serentak di Sumut, Polda mengerahkan personil ke
Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar guna mengantisipasi
konflik di dua daerah yang mengalami pendundaan tersebut.
“Karena
dari awal sudah terjadi kegiatan unjukrasa, maka untuk dua daerah itu
kita pertebal pengamanannya dengan mengetrahkan personil Polri dan TNI,”
ujar Ngadino.
Ngadino
mengatakan, sempat terjadi pemaksaan masuk ke Kantor KPU oleh sekelopok
orang di Kabupaten Simalaungun. Guna menghempang massa, Polda telah
menyiagakan 1.135 personil Polri dan TNI.
“Namun
saat ini situasi masih tertib, Kondisi keamanan di dua Kabuppaten
Simalungun dan Kota Siantar masih aman dan kondusif,” ujar Ngadino.
Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk Pusung menambahkan, pihaknya
menempatkan 4.600 personil TNI untuk mendukung Pilkada serentak di
Sumut. Para personil TNI ini disiagakan untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan.
Tunda Pilkada di Simalungun dan Siantar
Ketua
KPU Sumut Mulia Banurea menjelaskan, pihaknya telah melakukan supervise
penyelenggara di Simalungun dan Siantar, Selasa (8/12/2105) sore. “KPU
Simalungun dan Siantar telah menerima salinan putusan PTN dan kami
sikap dengan meneruskan ke KPU RI. Kemudian KPU memberikan petunjuk
untuk tunda penyelenggaraan di dua daerah teraebut,” ujar Mulia.
KPU
Sumut, KPUD Simalungun dan Siantar juga telah melakukan langkah
koordinasikan ke Polres masing-masing untuk menarik kembali logistik
yang sudah didistribusikan sembari menunggu keputuasan PTUN dua daerah
tersebut.
“Kami memastikan hari ini tidak ada pelaksanaan pilkada di Kabupaten Simalungun dan Siantar,” tegas Mulia.
Ketua
Bawaslu Sumut, Syafrida menjelaskan, pihaknya memantau kendala
pelaksanaan Pilkada serentak di Sumut, diantaranya terjadi kekurangan
surat suara di Gunung Sitoli, Labuhanbatu Utara (Labura) dan Kabupaten
Samosir. Namun hal itu sudah berhasil ditangani oleh KPU setempat.
Bawaslu Sumut dan Panwaslu Kabupaten Samosir juga menemukan kecurangan
yakni seorang pemilih menggunakan lembar C6 milik orang lain.
“Bawaslu
berharap pelaksanaan Pikada di Kabupaten Simalungun dan Kota Siantar
yang sempat ditunda, dapat segera dilaksanakan. Persiapan selama ini
sudah menghabisakan dana sekitar Rp 100 milyar tidak sia-sia,” harap
Syafrida.
Data
KPU Sumut mencatat, jumlah DPT di 21 Kabupaten/Kota di Sumut sebanyak
5.776.192 pemilih dengan total 14.956 TPS di 263 kecamatan dan 3.380
kelurahan/desa. Total jumlah pasangan calon yang ikut dalam Pilkada
serentak 71 paslon yabng terdiri dari 55 paslon asal Parpol dan 16
Paslon perseorangan. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar