MEDAN
| GLOBAL SUMUT- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut)
Ir H Tengku Erry Nuradi MSi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah
(TPID) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar modern dan pasar
tradisional di beberapa titik Medan, Kamis (17/12/2015). Sidak ini guna
memantau harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru
2016.
Turut
dalam sidak Ketua TP PKK Sumut Evi Diana Erry, Kepala Perwakilan Bank
Indonesia Sumut Difi A Johansyah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sumut dan perwakilan instansi terkait.
Sidak
pertama di pusat perbelanjaan modern Transmart di Plaza Medan Fair, Jl.
Gatot Subroto Medan. Dari hasil pantauan, harga kebutuhan bahan pokok
di Transmart tidak mengalami kenaikan berarti dan dinilai wajar.
“Sidak
yang dilakukan, tidak sekadar memetakan kenaikan harga, tetapi juga
memastikan ketersediaan stok. Stok sementara kebutuhan bahan pokok masih
aman,” sebut Erry.
Kemudian,
rombongan melakukan sidak ke pasar tradisional Pasar Petisah Medan.
TPID menemukan perbedaan harga relatif tinggi antara harga sembako di
Transmart dengan Pasar Petisah. Harga daging di pasar modern Transmart
tercatat Rp 138 ribu perkilogram. Sementara di Pasar Petisah antara Rp
105 ribu sampai Rp 110 ribu perkilogramnya.
“Memang
ada perbedaan harga untu komoditas dan produk yang sama. Misalnya
daging di pusat pasar modern dan tradisional. Namun harga itu masih
masih stabil dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan,” ujar Erry.
Erry
mengimbau pedagang dan distributor tidak melakukan spekulasi atau
penimbunan dengan tujuan membatasi peredaran sembako dipasaran. Demikian
juga dengan masyarakat, diharapkan tidak melakukan aksi borong jelang
Natal dan Tahun Baru agar harga sembako dipasaran tetap stabil.
“Hukum
ekonomi, kalau barang langka, tentu harganya akan naik. Pedagang dan
distributor diharapkan tidak melakukan spekulasi agar harga sembako
tetap stabil jelang Natal dan Tahun Baru nantinya,” imbau Erry.
Erry
juga mengatakan, Bulog juga berperan aktif dalam menjaga stabilitas
harga sembako dipasaran dengan menggelar Operasi Pasar Sembako guna
membantu masyarakat kurang mampu memenuhi kebutuhan pangan, termasuk
menyakbut Natal dan Tahun Baru 2016.
“Bulog
juga melakukan Operasi Pasar untuk jenis beras. Saat ini di pasaran
harganya mencapai Rp9 ribu hingga Rp10 ribu perkilogram. Beras Operasi
Pasar dari Bulog harganya hanya Rp8.400 perkilogram. Kita mendapat
informasi, pasokan beras Bulog juga aman. Ada sebanyak 40 ribu ton. Itu
sangat cukup untuk kebutuhan masyarakat,” sebut Erry.
Dari
pemantauan Bank Indonesia (BI) Wlayah Sumut dan TPID, tingkat inflasi
Sumut hingga akhir tahun ini masih di bawah rata-rata inflasi nasional
yakni 2,3 persen.
“Mudah-mudahan ini bisa terkendali terus dan harga sembako di pasar tidak tinggi sehingga masayrakat bisa terbantu,” harap Erry.
Sementara
Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Difi A Johansyah mengatakan, inflasi
Sumut sebesar 2,3 persen diperkirakan akan tetap bertahan hingga akhir
tahun 2015.
“Kita
optimis, tingkat inflasi di Sumut itu paling hanya mencapai 2,3 persen.
Karena hingga November 2015 inflasi itu mencapai 1,79 persen. Kalau
kita ambil inflasi yang terburuk di bulan Desember sebesar 0,6 persen
maka kalau ditambahkan hingga akhir tahun itu inflasi kita hanya 2,3
persen,” jelas Difi.
Kendati
demikian, Difi menyebutkan, beberapa komponen akan mempengaruhi naiknya
inflasi di Sumut jelang Natal dan Tahun Baru, diantaranya komponen
bahan makanan dan transportasi.
“Itu
merupakan kenaikan musiman dan biasa terjadi di akhir tahun. Kalau
harga komponen makanan itu memang biasa naik dan besok turun. Tapi
secara keseluruhan, kami lihat dari Indeks Harga Konsumen, hingga saat
ini masih stabil,” ujar Difi.
Pedagang
sembako Pasar Petisah, Ahua mengatakan, sembako yang mulai mengalami
kenaikan adalah beras. Bulan sebelumnya, harga beras hanya kisaran Rp9
ribu perkilogram. Secara berangsur nai mencapai Rp13 ribu perkilogram.
“Kalau harga gula dan minyak goreng malah turun. Harga beras inilah yang sudah sebulan ini naik,” jelas Ahua.
Pedagang
daging Pasar Petisah Medan, Sofyan mengatakan, harga daging menjelang
Natal dan Tahun Baru 2016 mengalami kenaikan. signifikan. Saat ini harga
daging Rp110 ribu perkilogram, diperkirakan akan mengalami kenaikan
jelang Natal dan Tahun Baru pada kisaran Rp120 ribu perkilgramnya.
“Tidak
begitu banyak naiknya. Naik pun karena ada hari Natal. Sama seperti
kalau mau Lebaran. Biasanya masyarakat banyak yang mengkonsumsi daging,
jadi permintaan banyak. Itu biasa. Kenaikannya juga tidak terlalu
tinggi,” sebut Sofyan. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar