LABURA |
GLOBAL SUMUT-Sekolah Negeri tingkat SMP, SLTA,SMK “Bunuh” Yayasan
Perguruan(YP) Swasta di Kabupaten Labuhanbatu Utara(Labura). Pasalnya,
setiap Tahun Ajaran(TA) penerimaan murid baru, sekolah negeri tidak ada
pembatasan atau kuota penerimaan siswa baru . Sehingga YP Swasta secara
perlahan-lahan “menjadi “ gulung tikar alias tutup.Hal ini dikatakan
marga Tamba salah seorang tokoh pendidikan pada GLOBALSUMUT.COM.
Tamba
menambahkan, seharusnya Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
membuat suatu batasan pada sekolah negeri dalam penerimaan siswa baru.
Agar YP Swasta itu dapat beroperasi sebagai mana mestinya. Sebab , bila
kita mengingat sejarah dunia pendidikan , bahwa YP Swasta lah yang telah
memulai dunia pendidikan pencerdasan anak bangsa.
Tamba
tidak menampik sekolah negeri tidak melakukan pembatasan penerimaa
siswa baru, sebab, setiap sekolah negeri yang menerima murid baru , yang
tidak ada batasanya hanya lah sebagai untuk mengejar banyaknya dana
BOS( Bantuan Operasional Sekolah) yang menjadi dunia” Bisnis” dunia
pendidikan.
Modus
operandi yang sering dilakukan sekolah negeri” Kami sudah memenuhi
kuota penerimaan siswa baru, namun kalau orang tua murid mau membayar
uang pembangunan untuk penambahan pembangunan Ruang Kelas Baru(RKB) ,
sekolah negeri menampung siswa baru.kata Tamba Salah seorang staf Kabid
Dikdas dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Labura yang yang tidak
mau menyebutkan jati dirinya untuk dipublikasikan mengatakan, pihak
sekolah negeri seharusnya menentukan batasan NEM, bila NEM siswanya
tidak mencukupi masuk ke sekolah negeri jangan terlalu dipaksakan.
Karena , YP Swasta itu pun kan aset milik Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan juga .”Jangan hanya untuk mengejar dana BOS , sehingga
penerimaan murid baru sampai melebihi batas kuota”.Katanya.(Andika)
Posting Komentar
Posting Komentar