0
LABURA | GLOBAL SUMUT-Sekolah Negeri tingkat SMP, SLTA,SMK “Bunuh” Yayasan Perguruan(YP) Swasta di Kabupaten Labuhanbatu Utara(Labura). Pasalnya, setiap Tahun Ajaran(TA) penerimaan murid baru, sekolah negeri tidak ada pembatasan atau kuota penerimaan siswa baru . Sehingga YP Swasta secara perlahan-lahan “menjadi “ gulung tikar alias tutup.Hal ini dikatakan marga Tamba salah seorang tokoh pendidikan pada GLOBALSUMUT.COM.

Tamba menambahkan, seharusnya Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten membuat suatu batasan pada sekolah negeri dalam penerimaan siswa baru. Agar YP Swasta itu dapat beroperasi sebagai mana mestinya. Sebab , bila kita mengingat sejarah dunia pendidikan , bahwa YP Swasta lah yang telah memulai dunia pendidikan pencerdasan anak bangsa.

Tamba tidak menampik sekolah negeri tidak melakukan pembatasan penerimaa siswa baru, sebab, setiap sekolah negeri yang menerima murid baru , yang tidak ada batasanya hanya lah sebagai untuk mengejar banyaknya dana BOS( Bantuan Operasional Sekolah) yang menjadi dunia” Bisnis” dunia pendidikan.

Modus operandi yang sering dilakukan sekolah negeri” Kami sudah memenuhi kuota penerimaan siswa baru, namun kalau orang tua murid mau membayar uang pembangunan untuk penambahan pembangunan Ruang Kelas Baru(RKB) , sekolah negeri menampung siswa baru.kata Tamba Salah seorang staf Kabid Dikdas dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Labura yang yang tidak mau menyebutkan jati dirinya untuk dipublikasikan mengatakan, pihak sekolah negeri seharusnya menentukan batasan NEM, bila NEM siswanya tidak mencukupi masuk ke sekolah negeri jangan terlalu dipaksakan. Karena , YP Swasta itu pun kan aset milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga .”Jangan hanya untuk mengejar dana BOS , sehingga penerimaan murid baru sampai melebihi batas kuota”.Katanya.(Andika)

Posting Komentar

Top