Pernyataan petinggi Polres Tebingtinggi ini ternyata membuat sekalangan warga dan aktivis LSM mulai gerah. Timsus bentukan Kapolres Tebingtinggi terindikasi hanya formalitas, pernyataan yang sudah terlepas dari bibir kedua petinggi Polres Tebingtinggi ini menjadi perhatian sejumlah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) salah satunya Ketua DPD LSM Toperdo, Tebingtinggi Dahrial Jambak.
Ketua LSM ini mulai angkat bicara, menilai bahwa pernyataan pihak Polres terindikasi hanya “Not Action, Talk Only“ alias NATO. Menurut Dahrial, pernyataan petinggi Polres Tebingtinggi cuma “omong doang”, Indikatornya dapat dilihat bahwa selama bulan Ramadhan masyarakat Kota Tebingtinggi tahu persis dan melihat jelas yang namanya “pelanggaran sosial “.
Perjudian berupa Togel, judi Jackpot ( tembak ikan ) di Kelurahan Badak Bejuang, masih berlangsung dengan aman, lancar, dan terkendali. Bahkan, tempat hiburan malam terus buka, praktek prostitusi juga marak di beberapa kawasan di inti kota.
“Sebagai masyarakat, kita tidak butuh pernyataan saja, kita butuh aksi nyata aparatur penegak hukum dan bila usaha penindakan dan menekan angka kejahatan yang masuk dalam kategori “Pekat“ ini betul terlaksana serta dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, kami meyakini bahwa warga Kota Tebingtinggi akan mendukung upaya Kapolres Tebingtinggi dan jajarannya,” ujar Dahrial kepada sejumlah awak media di kediamannya, Kamis (14/7/2016).
Menurut Dahrial, warga Kota Tebingtinggi memiliki specifikasi tersendiri, untuk menuju arah itu. Pihak Kepolisian Polres Tebingtinggi tidak bisa bekerja sendiri. Pria setengah baya ini menyarankan untuk melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan para alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta melibatkan semua unsur masyarakat yang masih memiliki kepedulian untuk membangun Kota Tebingtinggi kearah yang lebih baik lagi kedepannya.
Dua pekan menjabat Kapolres Tebingtinggi, didampingi Waka Polres Tebingtinggi, Kasat Narkoba AKP Burju Siahaan, Kasat Lantas AKP Imam Ariyuddin, AKP Hasan Basri, Kanit Tipikor Iptu S Panjaitan dan Kasubbag Humas Iptu MT Sagala. Kapolres wanita pertama “ Kota Lemang “ inipun menggelar tatap muka dan silaturahmi dengan para wartawan media cetak maupun elektronik di ruangan K3I Polres Tebingtinggi, Selasa (31/5/2016).
Kata Kapolres Tebingtinggi saat itu, selama kepemimpinannya nanti di Polres Tebingtinggi, dirinya akan menerapkan sistem transparansi dan menargetkan pemberantasan kasus begal serta penyalahgunaan narkoba dan perjudian sebagaimana yang telah diperioritaskan Kapolri saat ini. Dipaparkan oleh Polisi Wanita berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi ( AKBP ) yang bernama lengkap Hj Ciceu Cahyati Dwimilawati SH MH, bahwa selama 16 tahun ini dirinya hanya bertugas di Bareskrim Mabes Polri, dan baru pertama sekali diamanahkan bertugas di kewilayahan dan langsung menjabat sebagai Kapolres Tebingtinggi.
Dalam pemberantasan kasus-kasus tersebut, Ciceu Cahyati mengaku akan membentuk tim khusus (Timsus) dengan tiga tim yang meliputi satu tim terdiri 5 personil yang masing-masing satu orang dari setiap satuan fungsi. Ketiga timsus akan ditugasi memberantas kasus begal, narkoba dan perjudian. dan juga sudah menekankan kepada para Kapolsek agar tidak ada satu pun dari ketiga kasus itu terjadi lagi di wilayah Polsek jajaran Polres Tebingtinggi.
Disusul pernyataan Waka Polres Kompol Mahmun Nasution didampingi Kasubbag Humas Iptu MT Sagala dan Kaurbin Ops (KBO) Satuan Reskrim Iptu L Tambunan kepada wartawan, Kamis (9/6/2016) mengatakan bahwa perjudian merupakan salah satu dari target operasi Pekat Toba – 2016. Ternyata judi jenis Togel hingga kini masih beroperasi di Kota Tebingtinggi. (Ardiansyah).
Keterangan Gambar : Terlihat Kapolres Tebingtinggi AKBP Ciceu Cahyati dan Wakapolres Kompol Mahmun Nasution saat menyampaikan keterangan.
Posting Komentar
Posting Komentar