0
MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT-Pasca pungutan liar (pungli) yang berkembang di jajaran UPT Medan Labuhan berdampak buruk bagi dunia pendidikan. Akibatnya KUPT Medan Labuhan Hj. Minda Triana jarang ngantor. Kamis (23/2/2017).

Pungli yang menjerat bendahara UPT Medan Labuhan Armaini beberapa waktu lalu  gambaran rutinitas di jajaran dunia pendidikan kota Medan. Kendatipun begitu tidak surutkan semangat oknum-oknum rakus lakukan pungli. Modus pungli dirobah, uang perpisahan dan Les tambahan jadi program unggulan pungli gaya baru, parahnya KUPT dan Komite sekolah setujui modus tersebut.

Belakangan ini KUPT Medan Labuhan Hj. Minda Triana jarang ngantor. Kabarnya Minda yang kerap kendarai mobil mewah warna putih itu sedang sibuk di luar, belum diketahui pasti apa di balik kesibukan tersebut.

27 Sekolah Dasar (Negeri/Swasta-red) di bawah binaan UPT Medan Labuhan seperti kehilangan induk. Selain terganggunya administrasi sekolah, rapat-rapat penting jajaran kepala sekolah tidak dihadiri Minda, seperti rapat kepala sekolah yang digelar di SD Negeri 060949 kemaren.

Sebelumnya diberitakan, Modus pungli gaya baru yang berkembang di sekolah dasar Kecamatan Medan Labuhan siswa wajib nabung. Uang tabungan siswa dikumpul oknum guru, alasannya untuk biaya perpisahan. Tidak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai Rp 200-an ribu/siswa.

KUPT Medan Labuhan Hj. Minda Triana ketika hendak dikonfirmasi, Kamis (23/2/2017) tidak ada di ruangannya. Kemaren Minda juga tidak ngantor. (mn/bu).

Posting Komentar

Top