0
LABUHANBATU | GLOBAL SUMUT-Kuburan Narapidana yang tersandung kasus narkotika yang mendadak meninggal di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Rantau Prapat KAbupaten Labuhanbatu Almarhum Saparuddin Nasution alias Unyil (30) dilakukan pembongkaran oleh tim forensik Kepolisian daerah Sumatera Utara (Polda Sumut), Kamis (23/2/2017).

Salah seorang keluarga Unyil, yakni Dogol yang merupakan abang kandung dari alamarhum mengatakan kepada awak media bahwa kuburan adiknya dibongkar hari ini oleh pihak Polda Sumut. "Benar bang. dibongkar kuburan adik ku. Mau diperiksa sama tim forensik Polda Sumut untuk mengetahui penyebab meninggal adik ku bang."ucap Dogol kepada awak media, Kamis (23/2/2017). Namun, dalam pembongkaran kuburan Unyil yang dilakukan, pihak Polda Sumut belum memberikan keterangan resmi hasil penyelidikan. 

Dogol, yang diwawancara awak media ini, mengatakan bahwa adik kandungnya yang meninggal di Lapas kelas II Rantau Prapat Kabupaten Labuhanbatu sangat tidak wajar. Dia menduga, bahwa ada dugaan perlakuan penganiayaan yang dilakukan oleh narapidana lain terhadapnya. "Ya tidak wajarlah bang, masa dalam hitungan hari adik ku itu bisa meninggal. Aku menduganya dianiaya sama narapidana lain. Cobalah abang simak, jam 12 siang sebelum dikabarkan meninggal, almarhum adik ku masih telpon-telponan sama keluarga. Hanya berselang jam, pegawai Lapas tiba-tiba mengabarkan adik ku meninggal. Abang pikirkan lah itu."ucap Dogol yang didampingi ibu korban Basriani dengan harapan, kasus meninggal adiknya Saparuddin bisa diungkap pihak Kepolisian. 

Turut menyaksikan, dalam pembongkaran kuburan Saparuddin Nasution alias Unyil tersangka narkoba yang meninggal diduga dianiaya oleh narapidana lain yakni Kapolsek Bilah Hilir AKP PS SImbolon, Danramil Bilah Hilir Kapten M. Hakim, Camat Bilah Hilir Bonaran Tambunan, Kepala Puskesmas Tanjung Haloban dr Edison Steven, Kepala Desa Sei Kasih H. Sugimanto, dan tokoh masyarakat setempat.[gbs/07]

Posting Komentar

Top