0
LANGKAT | GLOBAL SUMUT-Walang Sangit, adalah salah satu binatang yang suka terhadap tanaman padi, terutama ketika padi sudah mulai meratak dan berisi cairan seperti susu, karena pada waktu itulah walang sangit menghisap cairan tersebut. Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 06/Bahorok Sertu Awaluddin jajaran Kodim 0203/Langkat melaksanakan pendampingan pertanian dalam rangka kegiatan penyemprotan hama walang sangit pada tanaman padi jenis ceherang yang ditanam dengan cara jajar logawa di lahan seluas luas 19 rante milik angota kelompok tani Mawar Jaya Bapak Wanto yang diketuai oleh Bapak Ade Wongso yang terletak di Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat, Senin (06/02/2017).

Sertu Awaluddin mengatakan, hendaknya mewaspadai tanaman padi ketika mulai sudah mulai berisi, karena pada waktu itulah walang sangit mulai datang tanpa di undang. Dengan insektisida walang sangit langsung hilang atau pada mati. namun karena saya ingin menghasilkan tanaman padi yang sehat dan menghasilkan beras yang sehat pula maka saya berupaya untuk tidak menggunakan insektisida kimia. terus terang saya sendiri belum mempraktekkan penggunaan secara alami untuk mengusir walang sangit ini pada tanaman padi.  Ada tips untuk mengsusir walang sangit secara alami pada tanaman padi.

Penggunaan pestisida organik harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan kesabaran serta ketelitian. Banyaknya pestisida organik yang disemprotkan ke tanaman harus disesuaikan dengan hama. Waktu penyemprotan juga harus diperhatikan petani sesuai dengan siklus perkembangan hama. Tanaman Annona muricata (sirsak) mengandung zat toksik bagi serangga hama. Serangga yang menjadi hama di lapangan maupun pada bahan simpan mengalami kelainan tingkah laku akibat bahan efektif yang terkandung pada daun sirsak. Disamping itu dapat juga menyebabkan pertumbuhan serangga terhambat, mengurangi produksi telur dan sebagai repellen (penolak).

Kematian larva yang diakibatkan oleh ekstrak daun sirsak memperlihatkan indikasi tidak sempurnanya proses ekdisis terbukti dengan adanya sejumlah larva yang gagal melepaskan kutikula lamanya. Larva yang mengalami gejala ini lama kelamaan akan mati dengan memperlihatkan gejala kematian akibat pengaruh simultan dari toksisitas ekstrak, kelaparan dan gagal melepaskan proses ganti kulit, terlihat adanya larva menjadi mengecil dan berwarna gelap (Gionar, 2004). Kandungan daun sirsak mengandung senyawa acetoginin, antara lain asimisin, bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa acetogenin memiliki keistimewan sebagai anti feedent, Ungkap Beliau.[rs/Penrem 022/PT]

Posting Komentar

Top