JAKARTA | GLOBAL SUMUT-Pemerintah mewacanakan penerapan sistem ganjil-genap di beberapa ruas jalan tol. Sistem ini tengah dikaji sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi kemacetan saat arus mudik dan balik lebaran, Juni 2017 mendatang. Wacana ini mendapat sambutan positif dari anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Sahat Silaban.

“Saya kira wacana itu cukup bagus juga dan sebagai salah satu solusi dari berbagai metode yang ditawarkan dalam mengurai kemacetan. Dengan adanya wacana itu setidaknya, tidak menimbulkan penumpukan kendaaran di satu titik,” kata Sahat di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (11/4).

Sahat mengakui wacana ini akan menimbulkan pro maupun kontra dari banyak kalangan, terutama para pengguna jalan tol. Meski demikian dirinya merasa yakin pada akhirnya publik akan bisa menerima.

“Pro-kontra tentu pasti akan terjadi tapi setelah itu bisa menerima. Dulu soal ganjil-genap di dalam kota (Jakarta) juga awalnya muncul pro dan kontra, setelah itu bisa diterapkan," jelasnya.

Oleh karena itu, politisi NasDem ini memberikan catatan, agar tidak menimbulkan persoalan maka pemerintah terlebih dahulu meminta pandangan serta masukan dari seluruh stakeholder terkait, salah satunya Komisi V DPR RI.

“Wacana ini juga harus disosialisasikan kepada para pengguna jalan tol jauh-jauh hari sebelum sistem ini diberlakukan. Sehingga masyarakat tidak kaget pada pemberlakukan sistem ganjil-genap,” tutur Sahat.

Hal yang tidak kalah penting, Sahat mengingatkan, agar pihak kementerian PUPR selalu melakukan pengecekan secara berkala terkait kesiapan infrastruktur jalan sebelum pemberlakuan sistem tersebut. 

“Jangan sampai saat diberlakukan sistem ini malah tidak didukung dengan kesiapan infrastruktur jalan dan tol, ” pungkasnya.[rs]