MEDAN | GLOBAL SUMUT-Ketua Tim Penggerak PKK Provsu Hj Evi Diana Erry Nuradi mengatakan, untuk mewujudkan perekonomian keluarga sejahtera salah satunya mengoptimalisasi pemanfaatan lahan perkarangan melalui kawasan rumah pangan lestari atau disingkat KRPL.

Hal itu disampaikannya pada acara Sosialisasoi Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Perkarangan Melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), di Hotel Garuda Plaza Medan, Minggu (9/4/2017) malam.

Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertenakan Provsu Dahler, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provsu Azhar Harahap, Kepala BPTP Balitbang Provsu Andriko Noto Susanto, Kepala Dinas Perberdayaan Masyarakat Desa Provsu Aspan Sofian Batubara, Pengurus dan Anggota TP PKK Provsu serta 33 Tim Penggerak PKK dan Ketua Pokja III Kabupaten/Kota se-Sumut.

“Jika kita simak optimalisasi pemanfaatan lahan perkarangan melalui kawasan rumah pangan lestari dengan hatinya PKK, maka akan timbul dibenak kita, bahwa kegiatan yang saling mendukung atau bersinergi,” paparnya.

Menurut Evi, bahwa hatinya PKK adalah pemanfaatan halaman asri, teratur, indah dan nyaman. Dan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan dan peningkatan ekonomi keluarga, begitu juga dengan optimalisasi pemanfaatan lahan perkarangan melalui kawasan rumah pangan lestari (KRPL).

“Pemanfaatan lahan perkarangan dijadikan sebagai lumbung hidup dengan menanam singkong, talas, jagung, cabai atau bawang merah atau membuat kolam ikan atau beternak sebagai sumber protein,” jelasnya.

Untuk itu Evi yakin apabila setiap rumah tangga dan keluarga dapat melakukan hal ini tentunya akan membantu keluarga dalam meningkatkan gizi keluarga dan menambah pendapatan keluarga, bahkan lebih jauh dapat menciptakan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang diharapkan.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan Provsu Dahler. Dahler mengatakan bahwa apabila setiap rumah tangga dapat memanfaatkan lahan perkarangan, mereka akan dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp 150.000/ bulan (hemat Rp 5000/ harinya).

0leh karena itu untuk tahun 2017, optimalisasi perkarangan dilaksanakan pada 127 kelompok wanita di 24 kabupaten /kota yang bersumber dari anggaran APBN dan 60 kelompok wanita di 6 kabupaten/kota (Asahan, Tj Balai, Samosir, Batubara, Pematang Siantar dan Simalunggun)
[rs/gbs]