MEDAN | GLOBAL SUMUT-Wakil Walikota Medan Ir. Akhyar Nasution M.Si membuka dialog Regional Finansial yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 di Hotel JW Marriot, Rabu (5/4/2017). Diharapkan dialog ini dapat mencari solusi dan masukan dari pemangku kepentingan mengenai permasalahan ekonomi dan pembangunan di daerah.

Menurut Akhyar, para pelaku dan penyedia jasa keuangan di Kota Medan untuk mengangkat kembali produktifitas dari perekonomian mikro terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah dengan program ekonomi kerakyatannya. “Inilah yang masih menjadi persoalan yang harus sama-sama kita selesaikan, yakni menciptakan pembangunan yang lebih merata. Daerah harus memiliki diversifikasi ekonomi, sehingga memiliki daya tahan yang lebih baik, misalnya mengandalkan sektor perdagangan, industri manufaktur, serta inovasi lainnya yang semuanya sudah berbasis teknologi sehingga mampu menciptakan kesempatan kerja yang besar khususnya pada prioritas peningkatan ekonomi mikro,” ucapnya.

Namun demikian lanjut Akhyar, stimulus peningkatan perekonomian kita tidak bisa serta merta menitikberatkan pada peran serta pemerintah daerah. Penyedia jasa keuangan juga harus turut serta berperan membangun perekonomian bangsa. “Ayo para investor, penyedia jasa keuangan, dan stakeholder lainnya, sama-sama kita bangun pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya makro, ekonomi mikro dengan program ekonomi kerakyatannya kita dorong untuk mengatasi ketimpangan sosial ekonomi ini,” ajaknya.

Kepala Kantor Regional 5 OJK Sumbagut  Lukdir Gultom mengatakan dialog ini dilakukan dengan pemangku kepentingan dalam upaya mendengar dan mencari masukan mengenai permasalahan ekonomi dan pembangunan di daerah. "OJK sangat berkepentingan untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak tentang bagaimana industri keuangan memberi kontribusi pada pembangunan ekonomi di daerah", katanya

Menurutnya dalam beberapa kesempatan Presiden Joko Widodo mengatakakan bahwa pembangunan ekonomi nasional sekalipun tumbuh memadai namun memiliki masalah dalam distribusi pendapatan, baik antara golongan masyarakat maupun antara wilayah.

Artinya rasio yang merefleksikan tingkat ketimpangan memang membaik namun tetap saja terdapat masalah dalam pemerataan hasil-hasil pembangunan. "Kami di OJK akan menjadi mitra strategis dengan pemangku kepentingan dalam pembangunan ekonomi wilayah," ungkapnya.

Hadir sebagai narasumber adalah Kepala Bappeda Provinsi Sumut Ir. H. Irman M.Si, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Medan Prof. Dr. Ramli SE, MS, , Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara, Kepala Kantor Regional 5 OJK Lukdir Gultom dan Kepala Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis OJK Rendra Zairuddin Idris.[gbs/mdn]