MEDAN | GLOBAL SUMUT-Walikota Medan, Drs. H. T. Dzulmi Eldin S. M.Si menandatangani Pernyataan Bersama Mendukung Program Penanggulangan TB yang dilaksanakan antara Pemko Medan dengan Bank Banten, PERSI Kota Medan, Perwakilan CSO Kota Medan, BPJS Kota Medan, Perwakilan Perusahaan di Kota Medan.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Walikota Medan Drs. Dzulmi Eldin S. M.Si bersama Stakeholder Kesehatan pada kegiatan Konsultasi Publik Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis (TB) Kota Medan, Rabu (3/5/2017) di Hotel Grand Aston Medan.

Pada acara tersebut Walikota Medan juga menandatangani MoU dengan institusi pendidikan kesehatan, yakni FK USU, FKM USU, Stikes Sumatera Utara, Poltekes Kementerian Kesehatan RI, FKM UNPRI dan Fakultas Farmasi Ilmu Kesehatan USM Indonesia terkait Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat.

Dijelaskan Walikota Medan, saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TB tertinggi di dunia dengan 20.772 kasus TB. Data lain menunjukkan bahwa Sumatera Utara sendiri merupakan provinsi ke-5 penyumbang terbanyak kasus TB di Indonesia, sedangkan Kota Medan sendiri merupakan distrik terbanyak yang berkontribusi dalam penjaringan kasus TB yakni 6.491 kasus TB tahun 2016 lalu.

Hal tersebut tentulah dianggap miris mengingat kedudukan Kota Medan sebagai Kota Metroplitan dengan fasilitas kesehatan yang banyak dan lengkap tersedia. Ini menunjukkan masih rendanya tingkat kepedulian warga Kota Medan terhadap ancaman kasus TB. “Untuk itu saya mengajak masyarakat Kota Medan agar sama-sama meningkatkan kepedulian kita terhadap penyebaran penyakit menular TB ini. Hal ini tentunya untuk menjadikan Kota Medan yang kita cintai ini menjadi kota sehat dan nyaman untuk kita huni bersama,” ajak Eldin yang turut didampingi Camat Medan Barat, Rudi F. Lubis, AP, M.Si.

Eldin menambahkan Rencana Aksi Daerah yang akan disusun ini nantinya harus mampu memberikan solusi jitu dan efektif untuk mengurangi dan menekan penyebaran angka penyakit TB di Kota Medan, sehingga kedepan angka penyebaran penyakit TB di Kota Medan menjadi nol kasus.

Sebelumnya Kadis Kesehatan Kota Medan drg. Usma Polita Nasution dalam laporannya menyebutkan Rencana Aksi Daerah yang diikuti 160 peserta dari berbagai stakeholder sebagai upaya tindak lanjut dari program Rencana Aksi Nasional untuk mendukung percepatan penanggulan TB, terutama dalam rangka peningkatan kesadaran dan menggerakkan seluruh stakeholder daerah dalam penanggulangan TB. “Rencananya kegiatan konsultasi publik ini akan berlangsung selama 2 hari, yakni 3-4 Mei 2017,” tutupnya.[rs]