*Siswa Sakit Dan Trouma*
MARELAN
I GLOBAL SUMUT-Tindakan tak terpuji kepala sekolah SMP Alwasliyah 26
Medan Eko Prasatio tak pantas ditiru, pasalnya kepala sekolah yang
anggar teman OKP itu pukul wajah Aldi Setiawan (12). Akibatnya siswa
yang baru duduk di kelas VII itu sakit dan trouma. Sabtu (16/9).
Ceritanya
berawal dari teman sekelas Aldi. Saat kejadian (Rabu 13/9-red), di
kelas Aldi tidak ada guru pengajar hingga sampai tiba waktu pulang.
Seperti biasanya, sebelum pulang anak-anak didik terlebih dahulu baca
doa, Eko sebagai kepala sekolah ambil alih kekosongan guru tersebut.
Kegembiraan
anak-anak didik yang baru saja duduki bangku tingkat SMP jadikan
ruangan kelas hingar bingar. Dengan gaya layaknya datangi musuh, Eko
yang doyan batu akik itu hampiri Aldi dan langsung layangkan tangannya.
Wajah anak ingusan tersebut terima tamparan tangan Eko. Akibatnya Aldi
anak pertama dari pasangan suami istri Fitriani (30) dan Mukhtar (41)
alami sakit (demam dan pipi kanan sakit-red) dan trouma.
Sakit
hati orangtua Aldi semakin dalam, sampai hari ke 4 kepala sekolah SMP
Alwasliyah 26 jalan pasar 2 Timur Medan Marelan yang disebut-sebut warga
mantan preman itu tak kunjung datang lihat kondisi Aldi yang terbaring
sakit.
“Kami
tidak terima Aldi diperlakukan seperti itu. Kalau anak kami bersalah
tidak harus main pukul, kepala sekolah bisa panggil kami sebagai
orangtuanya”. Kata Fitri.
Pasutri
yang tinggal di gang Kembar lingkungan 24 Rengas Pulau Medan Marelan
itu sepakat laporkan Eko ke Polisi. “sebagai orangtua pastinya tidak
terima dan kami sepakat lanjutkan kasus ini ke bagian Perlindungan Anak
Dan Perempuan Polres Pelabuhan Belawan”. Tegas Fitri.
Kepala
sekolah SMP Alwasliyah 26 Medan Eko Prasatio ketika hendak dikonfirmasi
Sabtu (16/9) tidak ada di tempat. Melalui telephon genggamnya, Eko akui
kejadian tersebut. Menurut Eko yang ia lakukan itu sebagai kedisiplinan
sekolah.
“Saya tidak
ada niat untuk menampar wajahnya, tidak ada kesengajaan saya. Kita
berikan teguran, harus tertib dan tenang, kita hanya terapkan disiplin
sekolah”. Kata Eko berbelit-belit.
Ketika
ditanya terapkan disiplin sekolah harus dengan tangan besi, Eko bantah.
Namun alasan Eko tampar siswanya hanya karena tegakkan disiplin. Dari
balik telephon seluler, Eko juga sempat ingatkan wartawan hati-hati buat
berita. “Bapak hati-hati buat berita”. Ujar Eko coba ancam wartawan.
(mn/bu).
Posting Komentar
Posting Komentar