MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi
mengapresiasi terobosan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM)
Bandara Kualanamu yang melakukan modernisasi sistem pengawasan dan
pelayanan secara terintegrasi.
“Dengan
sistem canggih berbasis x-ray dan warehouse pertama di Indonesia
tersebut diharapkan meningkatkan sistem pengawasan,” ucap Tengku Erry
saat menerima Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Medan I, di
ruang kerja Gubsu Lt. 10 Kantor Gubsu di Medan, Senin (12/2/2018).
“Saya
mengapresiasi BKIPM Bandara Kualanamu yang telah melakukan modernisasi
dengan melengkapi sistem pengawasan dan pelayanan secara terintegrasi
berbasis warehouse,” ucap Erry lagi.
Dikatakan
Gubsu Errry, fungsi pengawasan di bandara akan semakin optimal dengan
moderinasi sistem pengawasan terintegrasi yang dilakukan karantina ikan
Bandara Kualanamu. Misalnya, menurut informasi bahwa banyak baby lobster
yang merupakan hasil pembenihan di Sumatera Utara yang di ekspor keluar
negeri dan dibesarkan di luar negeri.
“Padahal
pembenihannya ada di dalam negeri, mestinya pembenihan dan
pembesarannya ada di dalam negeri. Yang merupakan nilai tambah untuk
dalam negeri. Demikian hal-hal seperti ini yang memerlukan pengawasan,”
ujar Erry yang didampingi Kadis Perhubungan Provsu Anthony Siahaan,
mewakili Kadis Kanla Provsu pejabat Eselon III Dinas Kanla Provsu dan
Kabag Humas Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Indah Dwi Kumala.
Hadir
dalam kesempatan itu Ka. Subbag Tata Usaha BKIPM Medan I Heni
Ramadhani, SE dan Ka. Seksi Pengawasan Pengendalian dan Informasi.
Dikatakan
Gubsu, dalam rangka menunjang Sumatera Utara menjadi salah satu tujuan
wisata dan perdagangan internasional, diperlukan beberapa
fasilitas-fasilitas di bandara seperti imigrasi dan karantina yang
modern. “Karantina telah melakukan itu, dan merupakan yang pertama di
Indonesia. Diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi-provinsi
lainnya,” sebut Erry.
Kepala
Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu BKIPM B Medan I Anwar mengatakan
bahwa Balai Karantina Ikan Medan I akan melaunching sistem pengawasan,
pelayanan dan pemeriksaan produk karantina ikan yang berbasis warehouse
dan x ray. “Sistem ini menggunakan teknologi dan terintegrasi dengan
semua lini untuk memodrenisasi sistem pemeriksaan yang selama ini
dilakukan secara manual,” ujarnya.
Dikatakannya,
dengan sistem yang akan dilauncing ini akan menimbulkan efisiensi yang
sangat tinggi terhadap distribusi produk khususnya perikanan yang akan
di lalu lintaskan melalui Bandara Kualanamu.
Selain
itu, lanjut Anwar, dengan terintegrasinya x-ray daripada Avsec
Kualanamu dengan monitor karantina ikan. Sehingga bagasi-bagasi ataupun
tentengan bawaan penumpang yang akan melalui Bandara Kualanamu akan
mampu dideteksi juga oleh karantina yang melalui x-ray dan avsec AP II.
Selain
itu, juga Karantina Ikan juga berhasil mengkoneksikan dengan x-ray bea
cukai Kualanamu. Sehingga penumpang-penumpang yang datang dari luar
negeri dapat dideteksi karantina ikan. “Dengan terintegrasinya sistem
ini dengan semua lini akan membuat pekerjaan ini menjadi lebih efisien.
Diharapkan ini akan meningkatkan pelayanan bagi penumpang yang masuk dan
keluar melalui Bandara KUalanamu,” ujar Anwar seraya berharap agar
Bapak Gubsu dapat melaunching sistem tersebut dalam waktu dekat
ini.[ulfah]
Posting Komentar
Posting Komentar