0
BELAWAN | GLOBALSUMUT-Maraknya isu penculikan anak beberapa hari belakangan ini di media sosial membuat resah masyarakat.ada kabar yang dilakukan dengan berbagai modus diantaranya modus perempuan gila, pendatang keliling, peminta-minta dan sebagainya khususnya di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.
Menyikapi hal tersebut Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan SH.MH menegaskan bahwa kasus penculikkan anak itu adalah Hoax karena belum ada satu pun laporan kasus penculikkan anak yang diterima melainkan hanya isu belaka.
Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar tidak resah terhadap isu kasus penculikan anak yang belakangan marak beredar di media sosial (Medsos).
Bagi masyarakat yang menemui orang mencurigakan jangan main hakim sendiri, laporkan hal ini segera kepada pihak yang berwajib.
“Masyarakat jangan resah dengan informasi tersebut. Kami akan terus memberi perlindungan kepada masyarakat. Jika bertemu dengan orang yang mencurigakan, jangan langsung main hakim sendiri. Segera laporkan hal ini kepada  petugas atau pihak berwenang,” himbau Kapolres Pelabuhan Belawan Kamis siang (01/11/2018).
Menurut Kapolres yang bersahabat dengan masyarakat,wartawan dan para abang becak, serta kaum duafa ini mengaku hingga kini pihaknya belum ada menerima laporan terkait kasus penculikan anak khususnya di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.
Meski begitu, masyarakat juga perlu mewaspadai dengan memperhatikan lingkungan sekitar.
“Kabar atau informasi ini kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan alias Hoax. Namun kami minta kepada masyarakat harus tetap waspada dengan segala kemungkinan apalagi saat ini jelang Pilkada pileg, Pilpres 2019 kita berharap dapat berjalan aman damai  dalam situasi Kamtibmas yang sejuk kondusif”,Jelasnya.
Terkait persoalan itu juga Kapolsek Medan Labuhan Kompol Rosyid Hartanto, SH., SIK., MH sempat memberikan klarifikasi terkait isu penculikan yang terjadi di Kelurahan Kota Bangun.
Dalam 24 jam terakhir terdapat 3 kejadian yang diduga sebagai isu aksi penculikan
1.Seorang bernama Rasyida Omar Balatif (49) dituduh sebagai penculik oleh warga karena mondar-mandir dengan gelagat yang mencurigakan Sempat dihakimi oleh warga, setelah diselamatkan ternyata wanita tersebut mengalami depresi dan langsung dijemput oleh pihak keluarga yang tinggal di jalan bambu medan.

2.Lamni Ambarita (48) warga jalan Mangaan Kel.Mabar, dituduh sebagai penculik atas pengaduan seorang anak kepada orang tuanya karena merasa diikuti  Setelah dicek ke lokasi, wanita tersebut mengalami penyakit kejiwaan dan sedang berjalan mengikuti rel KA.
3.Yeheskiel Simanjutak (8 thn), warga jalan Anggrek Kelurahan Besar. Diisukan sebagai korban penculikan karena tidak dijumpai di sekolah saat dijemput oleh orang tuanya Yeheskiel ditemukan didekat sekolah kakaknya dan mengaku dibonceng seorang pria dan diberikan sebuah roti namun dibuang oleh dirinya Dari hasil penyelidikan, Yeheskiel tidak pernah sampai ke sekolah SD dan mengaku di dibawa oleh orang yang tidak dikenal karena takut dimarahi orang tuanya karena membolos sekolah.

Kapolsek Medan Labuhan juga menghimbau agar warga jangan mudah terpancing isu dan main hakim sendiri, jika ada kejadian agar langsung melapor ke Polisi,Jelas Kapolsek.[abu]

Posting Komentar

Top