0
JAKARTA | GLOBAL SUMUT-Ketua Bidang Kebijakan Belanja Pusat dan Pembiayaan BKF, Wahyu Utomo hari ini memaparkan materi mengenai Arah dan Tantangan Kebijakan Fiskal Indonesia Untuk Mewujudkan Kesejahteraan dalam acara Diseminasi Pembiayaan dan Struktur APBN yang bertempat di Auditorium Merauke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,Kamis (14/02/2019).

Di acara yang dihadiri milenial Bea Cukai tersebut, Wahyu menjelaskan bahwa dalam aktivitas ekonomi, peran kebijakan fiskal sangat fundamental karena bersifat dua arah kepada Rumah Tangga dan Pelaku Usaha , yaitu : Memperoleh pendapatan dari pajak keduanya dan memberikan stimulus melalui transfer payment berupa public goods and services. Wahyu juga menyinggung mengenai Utang Negara yang tengah menjadi isu hangat di masyarakat, dikatakan bahwa utang bisa menjadi sebuah resiko atau bisa tumbuh menjadi sebuah potensi, tergantung bagaimana poduktifnya utang tersebut dikelola.

Selain, Wahyu Utomo, Kasubdit Hubungan Investor DJPPT, I Gede Yuddy Hendranata juga menekankan bahwa rasio utang negara Indonesia terhadap PDB masih dalam batas yang aman. Selain Itu, Yuddy juga memaparkan pengelolaan fiskal, salah satunya strategi kebijakan fiskal untuk mewujudkan kesejahteraan  melalui APBN sehat dan berkelanjutan, penguatan fungsi pokok, dan pembangunan berkelanjutan.

Acara tersebut turut dihadiri Karina Nadila, Runner Up 2 Puteri Indonesi tahun 2017 yang juga berkesempatan untuk membagikan pengetahuannya mengenai  APBN dan atas terselengaranya acara tersebut diharapkan generasi milenial dapat menjadi bagian dalam mewujudkan cita-cita bangsa melalui pemahaman yang baik tentang APBN.

Tahukah kamu? APBN 2019 memiliki tema APBN untuk mendorong Investasi dan Daya Saing, yang diharapkan dapat Menjaga Kesehatan Fiskal melaluli APBN yang produktif, efisien, berdaya tahan dan sustainable dan dapat Mendorong Iklim Investasi dan Ekspor Indonesia.

Dalam pembangunan menuju visi Indonesia tersebut, Indonesia menghadapi tantangan-tantangan yang perlu direspon dan diantisipasi. Dalam acara Diseminasi Pembiayaan dan Struktur APBN diharapkan generasi milenial dapat menjadi bagian dalam mewujudkan cita cita Bangsa melalui pemahaman yang baik tentang APBN. APBN bukan sekedar angka-angka, ada kebijakan-kebijakan di dalamnya yang perlu untuk lebih dipahami lebih dari perasaan.

Dalam acara tersebut juga dikupas pemahaman bahwa utang negara  bisa menjadi risiko bisa juga menjadi potensi tergantung bagaimana kita memakainya. Pemerintah sedang berusaha mencari sumber-sumber yang efisien untuk kegiatan yang efektif. Utang negara selama ini diarahkan pada kegiatan yang produktif sehingga pengelolaan utang dilihat bukan sebagai resiko, melainkan sebagai sebuah potensi.[red]

Posting Komentar

Top