0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Imbas dari pelaku yang tidak bertanggung jawab membuang sembarangan bangkai-bangkai babi kesungai yang akhirnya menimbulkan polemik di masyarakata bahkan menjadi dampak kerugian kepada nelayan dan pedagang ikan dipasar. 

Pasalnya polemik dimasyarakat bahwasanya bangkai - bangkai babi yang dibuang kesungai itu hanyut sampai kelaut, dan bangkai-bangkai babi yang mati disebabkan  virus hog cholera atau kolera babi tersebut dimakan ikan - ikan  hingga menimbulkan 'polemik'  dimasyarakat.

Imbasnya masyarakat enggan memakan ikan, Sehingga Pedagang dan Nelayan merugi.

Menyikapi Hal tersebut ,Plt Walikota Medan Ir.Akhyar Nasution,M.Si didampingi Kadis Lingkungan Hidup kota Medan Syarif Armansyah Lubis,SH membahasnya dalam sebuah acara silaturahmi dan diskusi di kediaman Azuar yang juga merupakan ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) cabang Belawan, Jalan Gulama,Kelurahan Belawan Bahagia,Kec Medan Belawan, Sabtu (23/11) sekira pukul 11.00 Wib.


Amatan awak media ini dilokasi acara turut dihadir Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP H.Ikhwan Lubis,SH MH didampingi Kapolsek Belawan Kompol Safaruddin Tama Siregar,SH dan Kasat Binmas Polres Pelabuhan Belawan Kompol H.Justar Purba,SH.  Hadir juga Camat Medan Belawan Ahmad SP serta para Lurah se-Kecamatan Medan Belawan. Para tokoh agama seperti ketua MUI Kecamatan Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Deli dan Medan Labuhan.

Dalam penyampaiannya, Plt Wali Kota Medan Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si mengatakan dengan adanya bangkai babi  yang dibuang begitu saja kesungai oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab, masyarakat tidak perlu khawatir dengan membeli dan mengkomsumsi ikan laut. Karena hasil pengamatan dari Pemko Medan melalui Dinas Lingkungan Hidup menyatakan bangkai babi yang hanyut sampai kelaut hanya satu ekor saja.

"Ratusan bangkai babi hanya terapung disungai Bederak dan Danau Siombak Kelurahan Terjun saja, artinya bangkai babi tidak sampai kelaut," terang Akhyar.

Hal senada juga disampai Syarif Armansyah Lubis  Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan,  menyebutkan ikan - ikan yang ada dilaut tidak sampai memakan bangkai babi,karena bangkai babi yang sempat ditemukan sampai kelaut hanya satu ekor saja.

"Kesimpulannya masyarakat tidak perlu sanksi untuk memakan ikan, mari kita bersama makan ikan tanpa ada keraguan karena bangkai babi," ujar Syarif Armasyah.


Pada acara diskusi itu juga, Plt Wali Kota Medan Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si  membahas masalah sampah yang masih banyak dibuang masyarakat bukan pada tempatnya seperti kesungai, laut dan pinggir jalan raya.

Sampah yang menjadi sorotan yakni sampah yang terbuat dari plastik. Karena sulitnya untuk diurai sehingga menjadi masalah besar untuk mengatasi sampah plastik ini sebutnya.

"Karena sampai kiamat sampah plastik ini tidak akan hancur. Untuk itu diharapkan kepada kita semua agar memusnahkan sampah plastik dengan cara dibakar, dan terpenting kurangi kebutuhan sehari - hari dengan mempergunakan bahan plastik," harap Akhyar.

Rangkaian acara diskusi berikutnya, Plt Walikota Medan bersama Kapolres Pelabuhan Belawan beserta Kadis Lingkungan Hidup kota Medan membagikan secara simbolis botol plastik kepada para tokoh agama dan perwakilan dari marinir.

Sebelum acara diskusi ditutup, Plt Walikota Medan bersama Kapolres Pelabuhan Belawan dan seluruh undangan makan siang bersama yang telah disediakan oleh tuan rumah.[Abu]

Posting Komentar

Top