0


MEDAN | GLOBAL SUMUT-Setelah sukses melaksanakan Public Relation Talk Series yang pertama di bulan Maret, dalam seri yang kedua Perhumas Medan dan Perhumas Muda Medan beserta Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) mengangkat tema “City Branding: Medan Kota Apa?” dan panitia pelaksana kali ini berasal dari Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Pembangunan (STIK-P). Tema yang dipilih salam kegiatan yang dilakukan pada tanggal 6 April 2021 secara virtual tersebut sangat relevan dengan semangat Kota Medan untuk memperkenalkan New City Branding Kota  sebagai  “The Kitchen of Asia” yang ditetapkan oleh Walikota Medan, M. Bobby Afif Nsution, SE,MM.

Acara dimulai dengan kata sambutan oleh Ketua BPC Perhumas Medan, Saurma MGP Siahaan, M.Ikom, MIPR yang dalam pembukaannya mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan atas dukungan banyak pihak ini akan akan dilaksanakan setiap bulan dengan berbagai tema yang menarik. Kegiatan ini dilakukan sebagai wadah komunikasi di 10 kampus di Sumatera Utara dan akan berpatisipasi secara bergantian sebagai penyelenggara. Semua ini menjadi ajang latihan bagi mahasiwa untuk mendapat pengalaman yang relevan dengan kemampuan yang harus dimiliki sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNNI) Bidang Humas, BPC Perhumas Medan juga Tempat Uji Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relation Indonesia (TUK LSP PRI) dengan assesor-assesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Branding yang tepat kami yakin akan membawa kesejahteraan bagi warganya, karena itu kami mendorong Pemko Medan termasuk melalui event ini untuk menemukan atau menguatkan City Branding Kota Medan sehingga ketika orang menyebut Kota Medan akan tergambar seperti apalah kota ini sebenarnya,” jelas Ketua BPC Perhumas Medan dalam akhir sambutannya.

Sebagai tuan rumah, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Pembangunan (STIK-P) Medan, Dr. H. Sakhyan Asmara, M.Sp, menilai topik ini sangat penting untuk kita semua untuk mencari branding Kota Medan itu sebagai kota apa. Dialog-dialog Medan bisa menjadi salah satu bahan perbincangan yang sangat viral di Media Sosial, di satu sisi bisa bisa membuat Medan tersudut dengan dengan dialog dan gaya bicaranya tetapi di sisi lain itu bisa menjadi suatu kebanggaan karena menjadi suatu ciri khas. Sebelumnya Kota Medan juga banyak dipandang negatif sehingga harapannya semua pandangan itu bisa disingkirkan supaya Medan punya branding yang lebih baik. “Anak rantau menangkap ikan, ikan dijual di hari pekan, usah risau mencari julukan, karena Medan kota sejuta pesan. Biar debur ombak menerpa, takkan perahu berhenti laju, biar hancur dihantam gempa, Kota Medan harus tetap maju,” pantun Ketua STIK-P Medan di akhir sambutannya.

Walikota Medan yang baru, M. Bobby Afif Nsution, SE,MM, yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Drs. Agus Suryono, dalam Keynote Speaker-nya menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat karena sudah membantu Kota Medan dalam rangka mempromosikan Medan kepada dunia luar. City Branding bisa menjadi arahan pembangunan sebuah kota karena akan merepresentasikan kota tersebut agar senantiasa di ingat dan orang datang kembali sebagai tujuan kepariwisataannya karena Kota Medan merupakan sebagai kota yang sangat multikultural dan beragam budaya. Pada visi dan misi Walikota Medan yang baru, terus menggelorakan city branding untuk Kota Medan yang baru berdasarkan histroy, karakter dan penilaian orang yang berkunjung baik dari lokal maupun mancanegara bahwa Medan adalah kota tempat-tempat kuliner. Makanan Medan itu hanya ada dua rasanya, yang enak dan enak sekali sehingga menjadikan Medan sebagai surganya tempat makanan bahkan semua makanan yang ada se-Asia.

Oleh karena itu, Walikota Medan menetapkan branding baru untuk Kota Medan sebagai “The Kitchen of Asia” dan terus digelorakan saat ini serta sedang membentuk Kota Tua Kesawan seabagi pesan pariwisata yang terintegrasi dengan potensi herritage, budaya dan kuliner. “Penetapan The Kitchen of Asia seabagai New Branding Kota Medan ini juga membutuhkan masukan dari seluruh komponen masyarakat Kota Medan sehingga city branding ini bisa tepat, kegiatan ini juga memberikan wujud nyata untuk membangun Kota Medan dan ‘dunia pariwisata Kota Medan” ujar Kepala Dinas Pariwisata di akhir Keynote Speak-nya.

Ada 3 (tiga) materi yang dipaparkan dalam kegiatan PR Talk Series 2 kali ini dengan tema “City Branding: Medan Kota Apa?”. Materi yang pertama disampaikan oleh Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S sebagai Dosen, Sejarawan dan Ahli Fiologi. Materi berisikan sejarah kota Medan yang bisa di integrasikan dalam menentukan branding kota Medan yang baru dengan pertimbangan bagaimana kita dapat membuat branding jika kita tidak mengetahui sejarah Kota Medan. Materi yang kedua disampaikan oleh Ahmad Syahmirga R. Lubis selaku Founder Medanese dengan topik “Membangun Image Kota Medan Melalui Komunitas”.

Yayan Sopian, S.Sos, MM selaku Corporate Affairs Regional Manager West Indonesia, Coca-Cola Amatil Indonesia, dalam materinya menyampaikan bahwa 8 dari 10 orang yang ditemuinya menyatakan kenal dan ingat Medan karena makanannya. Dalam kesempatan ini Yayan Sopian mempaparkan peluang dan tantangan kota medan dalam menghadapi persiangan untuk menarik minat tourism, trade dan investasi, kenapa city branding menjadi sangat strategis dan bagaimana tahapan City Branding diimplementasikan dalam sebuah kota dengan  kolaborasi dan memadukan semua potensi stake holder yang ada sebagai sebuah asset untuk memberikan penguataan atas inisiatif City Branding yang digagas Pemerintah Kota Medan.

Kegiatan Perhumas Muda PR Talk Series 2 ini dikuti sebanyak 190 orang sesuai data peserta yang mendaftar yang berasal dari Mahasiswa, Akademisi, Media, Perhumas Muda se-Indonesia, BUMN, Asosiasi ASPIKOM, Pengamat Humas dan Professional. PR Talk Series 3 akan dilaksanakan di bulan Mei dengan tema “Vaksin Aman, Hidup Nyaman”.[rs] 

Posting Komentar

Top