0


LABUHAN DELI | GLOBAL SUMUT - Keberadaan limbah cair Mandi Cuci Kakus (MCK) yang berasal dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Labuhan Deli sudah sekian lama mencemari lingkungan pemukiman warga sehingga menimbulkan keresahan.

Meski telah viral di medsos mengenai keberadaan limbah cair dari Rutan Labuhan Deli bercampur dengan limbah rumah tangga yang berbaur tersebut namun belum ada upaya pihak Rutan Labuhan Deli untuk mengatasinya.

Terbukti, hingga kini limbah cair yang berbau busuk tersebut kerap mengenangi pemukiman warga di Jalan Asam Lingkungan 7 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan diduga Rutan Labuhan Deli belum memiliki sistem pengolahan air limbah Waste Water Treament (WWT) atau IPAL.

” Udah lama warga disini meresahkan aliran limbah cair yang terus tergenang ke lingkungan ini Pak, namun tak kunjung ada solusinya, pihak Rutan bersama warga hanya bergotong royong saja tapi aliran limbah cair dari Rutan tetap mengalir ke pemukiman warga padahal disini tak sedang ada hujan, warga khawatir bila kondisi ini dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi kesehatan warga diantaranya aroma busuk kerap tercium dan airnya bisa menimbulkan gatal-gatal”,keluh sejumlah warga yang ditemui awak media ini di Lingkungan 7 Jln Asam tersebut.

Dalam menindak lanjuti keluhan warga tersebut, saat ditanyai langsung kepada Karutan Kls 1 Labuhan Deli Erwin didampingi KPR dan Humasnya dalam acara silaturahmi sambut Tahun Baru bersama rekan media di aula lantai atas Rutan Labuhan Deli.Pada Kamis siang (12/01/2023).

Karutan mengakui kalau sistem pengelolaan limbah cair dari buangan air mandi dan mencuci dari para warga binaan selama ini belum ada.

Dan masih membuang limbah cair tersebut ke aliran parit di depan Rutan, akantetapi akibat kondisi lingkungan warga yang berada di sebelah kanan Rutan kondisi dataran rendah mengakibatkan aliran air buangannya menuju kesana.Sementara aliran parit di sebelah kiri Rutan merupakan dataran tinggi tanggul sungai Deli.

“Kita sudah menindak lanjuti keluhan dan laporan dari warga sekitar tersebut dengan secara bersama – sama Kepala Lingkungan dan warga mengadakan gotong royong membersihkan parit.

Sementara untuk limbah tinja (kotoran manusia) dari para warga binaan sudah ada sistem penampung tinjanya dengan membuat sejumlah tank atau bak penampungan dan secara berkala kita kerap melakukan penyedotan tinjanya.

“Saat ini kita masih mencari solusinya agar limbah cair dari Rutan tak lagi mengalir ke pemukiman warga sekitar Rutan”,jelas Karutan Kelas 1 Labuhan Deli yang baru menjabat tersebut.(GS)

Posting Komentar

Top