0
MEDAN LABUHAN  | GLOBAL SUMUT- Para pedagang di pasar Tradisional di Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan kian resah menyusul kegiatan pungutan liar (Pungli) di lakukan oknum yang mengaku dari PD Pasar berlangsung mulus tak terjamah hukum, diperkirakan ratusan pedagang yang mencari nafkah menjadi korban Pungli tanpa ada bukti retribusi karcis sebesar Rp 1000,-/pedagang.Rabu (14/11/2012).

Menurut penuturan Pak M.Effendi (70) salah seorang pedagang mie di pasar pagi pekan Labuhan tersebut, aksi pengutipan tersebut dilakukan oleh orang yang mengaku dari petugas berbaju PD Pasar, padahal setiap pengutipan tanpa disertai bukti karcis, hal inilah membuat resah dan bingung para pedagang, masakan lokasi pasar tradisional dari sejak dulu tak ada pengiutipan kini muncul pungli.

"Anehnya lagi, kemarin dikutif Rp 500,-/lapak kini malah naik Rp 1000/lapak jualan, kalau tak dikasih malah mengancam akan membawa Bosnya ke lapak pasar tradisional ini, para pedagang tak tahu harus mengadu pada siapa, yang jelas orang yang kerap berpakaian mirip petugas PD Pasar tersebut setiap harinya melakukan pengutipan.

"Bukan soal nilai pengutipannya, tapi kita kan heran masakan PD Pasar tega mengutip pasar tradisional tanpa ada fasilitas yang diberikan Pemko Medan, kalau uang kebersihan memang tetap dibayar pedagang sebesar Rp 1000 itu wajar, tapi kalau yang dikutif Rp 1000/perpedagang itu uang apa, kalau enggak pungli dan dasar hukumnya apa?, tanya kata Effendi yang dibenarkan para pedagang lainnya.

Sedangkan Jamaluddin selaku Ketua Ranting PDI Perjuangan Pekan Labuhan mengaku akan terus membela para pedagang yang menjadi korban Pungli, menurutnya sedangkan OKP maupun Pemuda setempat disini saja tak tega melakukan pengutipan namun malah ada oknum yang mengaku petugas PD Pasar yang Pungli, inikan perlu diberantas.

Selaku perpanjangan tangan Partai PDI Perjuangan, Jamal meminta kepada aparat kepolisian guna menertibkan aksi pungli yang kian meresahkan pedagang di pasar pagi Pekan Labuhan tersebut, sebab telah berulangkali ditegur namun orang tersebut tetap saja membandel.

Kita berharap pihak PD Pasar maupun Kelurahan untuk segera menertibkan aksi pungli di pasar tradisional, sebab kita kasihan melihat nasib pedagang kecil disini, terkadang belum pulang modal udah kena Pungli, lagipula tak ada fasilitas pasar yang dibangun PD Pasar disini, cetus Jamal didukung sejumlah pedagang lainnya di Pajak Pagi tersebut.(Salim /mdn)

 

Posting Komentar

Top