0
MEDAN | GLOBAL SUMUT - Wakil Gubernur Sumut Ir H Tengku Erry Nuradi MSi berharap pembenahan Lapas Kelas I Medan bisa secepatnya dimulai dari internal Lapas. Pembenahan harus dilakukan dengan meningkatkan fasilitas dasar seperti makanan, air, listrik dan sanitasi untuk mengimbangi kondisi Lapas yang over kapasitas. "Kita harus benahi fasilitas-fasilitas lapas yang dibutuhkan para warga binaan. Harus lebih manusiawi," ujar Wagubsu saat menerima audiensi Kepala Lembaga Permasyarakatan Kelas I Medan Lilik Sujandi, di Kantor Gubsu, Kamis (3/10) .

Di samping itu ujar Wagubsu untuk para tahanan (Napi) yang 85 persen kasus narkoba diharapkan ada lapas khusus untuk para napi narkoba tersebut. Saat audiensi itu Wagubsu didampingi Asisten I Pemerintahan Hasiholan Silaen SH, Kabiro Hukum Setdaprovsu A Jalil, Kabiro Pemerintahan Setdaprovsu Nouval Mahyar, mewakili Kepala Kesbangpolinmas Provsu, dan mewakili Kadis Kominfo Provsu.

Kepada pegawai penjara diharapkan untuk memberikan contoh yang baik kepada para napi, mengikuti aturan dan disiplin yang berlaku, karena harapan untuk warga binaan yang nantinya keluar dari lapas menjadi warga yang baik dan dapat diterima di masyakat. "Ka Lapas diminta pantau dan tindak tegas kepada para pegawai penjara yang banyak kita dengar berbuat yang melanggar aturan," harap Wagubsu seraya mengatakan agar pihak Lapas bisa berkoordinasi dengan instansi terkait yang ada di pemprovsu terkait rencana aksi yang akan dilakukan Lapas Kelas I Medan..

Wagubsu pada pertemuan ini mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada Lilik Sujandi selaku Kepala Lapas Kelas I Medan yang baru. "Sebagai Ka Lapas yang baru diharapkan kehadirannya dapat memberikan warna tersendiri untuk kebaikan dan pembenahan Lapas Kelas I Medan," Kata Wagubsu.

Kepala Lembaga Permasyarakatan Kelas I Medan Lilik Sujandi SIP, mengatakan maksud dan tujuannya beraudiensi ke Kantor Gubsu adalah untuk melaporkan rencana aksi dari Lembaga Permasyarakata kelas I Medan. Terutama rencana bagi para narapidana dengan memberikan pembinaan dan pelatihan agar nantinya mereka bisa diterima di masyarakat setelah menghabiskan masa tahanannya.

Para warga binaan lanjut Lilik berasal dari masyarakat, tindak pidana yang dilakukan melakukan kejahatan (bermasalah dengan hukum) di lingkungan masyarakat dan akan kembali ke masyarakat nantinya. "Kami ingin mereka nantinya bisa lebih baik dan punya keterampilan sehingga diterima di masyarakat," katanya.

Adapun rencana aksi itu diantaranya, pembinaan kepribadian khusus bagi napi kasus narkoba, untuk pembinaan perilaku yang baik perlu adanya kesehatan bagi para napi. Untuk itu kami merencanakan peningkatan pelayanan kesehatan bagi para napi sama dengan layanan kesehatan masyarakat umumnya.

Pembinaan lainnya yaitu pembinaan ibadah atau meningkatkan keimanan dengan mendirikan pesantren untuk yang beragama Islam dan sekolah Injil bagi yang beragama yang diharapkan melahirkan napi-napi yang punya perilaku dan keimanan yang baik.

Selanjutnya pembinaan ketrampilan yaitu dengan memberikan pelatihan ketrampilan yang sesuai dengan daya serap masyarakat agar para napi mempunyai kapasitas bersaing dimasyarakat nantinya. Napi yang terlatih akan diberikan sertifikasi dan dimasukkan kedalam database pencari kerja di BLK.

Masih rencana aksi yang akan dilakukan, pihak Lapas juga akan membuat perilaku yang humanis bagi keluarga narapidana dan narapidana itu sendiri agar saat membesuk, keluarga bisa lebih nyaman dan menghilangkan trauma kepada anak tentang penjara dan juga merupakan supporting bagi para napi.

"Kami berharap pemerintah daerah dalam hal ini Pemprovsu dapat mendukung rencana aksi kami ini," ujar Lilik yang didampingi Kabid Pembinaan Bagus Kurniawan S.Sos mengharapkan Pemprovsu memberikan dukungan agar pihaknya dapat berkoordinasi dengan instasi terkait yang ada di Pemprovsu.

(Humas Pemprovsu)

Posting Komentar

Top