0
BELAWAN | GLOBAL SUMUT -Walaupun tarif kenaikan air yang dikelolah oleh PDAM Tirtanadi telah resmi naik sesuai dengan keputusan Gubsu Gatot Pujo Nugroho Nomor. 188.144/147/KPTS/2013 tanggal 11 Maret 2013 tentang penyesuaian tarif air minum dan restribusi air limbah PDAM Tirtanadi dan berlaku efektif untuk tagihan bulan Agustus 2013. Namun tampaknya di Cabang Medan Labuhan tidak mengimbanginya dalam hal pelayanan kepada masyarakat.

Selasa, (01/10) warga Komplek TKBM Kelurahan Sei Mati Kec. Medan Labuhan Pasaribu, F. Rajaguguk dan U. Sinaga mengeluh dan mengatakan bahwa sudah hampir 3 bulan terakhir ini petugas pencatat meteran dari PDAM tidak pernah datang untuk mengecek meteran air, kalau begini dari mana mereka (PDAM_red) mengetahui angka tagihan pemakaian air yang kami pakai, jangan-jangan mereka dalam melakukan penagihan rekening air hanya menebak-nebak saja, nah kalau ternyata tagihan rekening tersebut tidak sesuai/tepat sehingga kami warga berhutang meteran air (pemakaian) mau tidak mereka bertanggung jawab, ujar warga  tersebut.

Pasaribu kembali menambahkan,  sebelum kenaikan air ini berlaku, biasanya kami membayar rekening air sebesar Rp.32 ribu setiap bulannya dan sekarang selama tiga bulan terakhir melonjak drastis menjadi Rp.55 ribu setiap bulan, kalau memang petugas pencatat meteran mereka datang unutk mengecek dan sesuai saya tidak keberatan, tapi darimana mereka mengeluarkan tagihan sebesar itu kalau petugas meteran mereka saja tidak pernah datang unutk mengecek meteran warga, kalau memang petugas pencatat meteran mereka sudah ditiadakan biar kami warga saja yang mencatat sendiri angka pemakaian air kami dan kami serahkan kepada PDAM untuk dipergunkan dalam melakukan penagihan rekening air, ujar pasaribu kesal.

Mendapat keluhan warga tersebut, GLOBAL SUMUT menyambangi KaCab. Medan Labuhan (01/10), menurut seorang petugas wanita disana mengatakan bahwa bapak Kacab. Syaiful Bahri sedang menunaikan ibadah Haji, jadi bapak (dari GS) kepada pak Yogi saja selaku Plh ujar karyawan wanita tersebut. Yogi yang didampingi Yusuf yang mengaku membawahi bagian pencatatan meteran mengatakan, bahwa petugas kami selalu bertugas dan melakukan pencatatan meteran, ujarnya berkilah, dan ketika disinggung kalau memang petugas pencatat meteran PDAM datang setiap bulan unutk mengontrol meteran warga, lantas kenapa meteran milik warga sampai tertutup tanah dan debu tebal itukan menandahkan bahwa meteran tersebut tidak pernah diceking, Kembali Yogi dan Yusuf mengatakan nanti kami akan cek kelapangan unutk melihatnya, ujarnya singkat (Abu/Red/Mdn)

Posting Komentar

Top