0
Radius 5 km dari kawah Sinabung Direkomendasikan Tidak ada Aktivitas 

MEDAN  | GLOBAL SUMUT- Setelah meninjau lokasi pengungsian Gunung Sinabung beberapa hari lalu dan memantau naiknya status Gunung Sinabung dari Siaga menjadi Awas, Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi memerintahkan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait langsung maupun tidak ikut bergabung membackup penanganan dampak erupsi Gunung Sinabung.

"Seluruh unit kerja atau SKPD diperintahkan Pak Gubernur agar bergabung membantu upaya Pemkab Karo dalam penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung," ujar Sekdaprovsu H Nurdin Lubis SH MM selaku Kepala BPBD Ex
Officio saat membuka Rapat Koordinasi Lintas Instansi terkait Penanganan Erupsi Sinabung di Medan, Kamis (28/11).

Didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provsu H Asren Nasution pada rapat itu, Gubsu mengingatkan agar seluruh kekuatan dan sumber daya dikerahkan termasuk program anggaran yang bisa diarahkan ke Kabupaten Karo.

Lebih lanjut Sekdaprov atas nama Gubsu menekankan agar SKPD terkait segera menunjuk staf terkait di masing-masing satuan kerja untuk langsung masuk kedudukan di tenda
Sekretariat BPBD Provsu di Kabanjahe,

"Ini penting dan
strategis karena melalui sekretariat itu akan didapat berbagai informasi tentang kebutuhan pengungsi yang harus diatasi. Pengungsi harus ditangani secara baik dan benar," ujar Sekdaprovsu pada rapat yang dihadiri hampir seluruh pimpinan SKPD di jajaran Pemprovsu tersebut,


Pada rapat ini juga dibahas tentang status AWAS Gunung Sinabung oleh Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Badan ini memaparkan beberapa poin yang direkomendasikan yaitu masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang mendaki dan melakukan aktivitas pada radius 5 km dari kawah Sinabung.

Merekomendasikan masyarakat di 17 Desa dan 2 Dusun yaitu Desa Guru Kinayan, Desa Sukameriah, Desa Berastepu, Desa Bekerah, Desa Gamber, Desa Simacem, Desa Perbaji, Desa Mardinding, Desa Kuta Gugung, Desa Kuta Rakyat, Desa Sigarang-garang, Desa Sukanalu, Desa Temberun, Desa Kuta Mbaru, Desa Kuta Tonggal, Desa Tiga Nderket, Desa Slandi dan Dusun Sibintun serta Dusun Lau Kawar agar diungsikan.

Masyarakat Desa Kuta Tengah yang terletak pada arah tenggara bukaan kawah Gunung Sinabung serta Desa Kebayakan, Desa Naman, Desa Kutambelin, yang berada di luar
radius 5 km dari puncak Gunung Sinabung yang berpotensi terkena material jatuhan letusan juga direkomendasikan untuk diungsikan.


Sehubungan sudah memasuki musim hujan maka masyarakat yang bermukim dekat sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Sinabung juga diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bahaya lahar dingin.

Masyarakat agar tetap tenang dan agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten Karo / Muspida Karo yang senantiasa mendapat laporan tentang aktivitas G. Sinabung.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung di Jl. Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tiras Bangun, Gg Kayu Bakar, Desa Ndokum Siroga, Karo selalu berkoordinasi langsung dengan Pemerintah Kabupaten / Muspida Karo, BPBD Provinsi dalam memberikan informasi tentang aktivitas G. Sinabung.

Badan Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dan Satlak PB Kabupaten Karo dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Sinabung. Badan Geologi PVMBG menjelaskan hingga saat ini belum ada alat untuk memprediksi jangka waktu berapa lama erupsi Gunung Sinabung ini akan berlangsung.

Untuk mengidentifikasi dampak kerusakan lahan pertanian dapat berkoordinasi langsung ke lapangan bersama staf teknis Badan Geologi PMBG.

Dinas Peternakan menyampaikan
ada kesulitan dalam pengadaan pakan ternak karena sumber pakan sulit didapatkan karena terkena dampak erupsi Gunung Sinabung. Di samping itu Dinas Peternakan telah menyalurkan obat-obatan untuk hewan.

Badan Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa telah menurunkan tim ke lokasi untuk pemantauan kualitas udara di 3 lokasi, kerja sama dengan pemkab Karo dan Deli Serdang. Juga telah menyalurkan bantuan berupa air minum sebanyak 20 galon dan bantuan spontanitas dari para pegawai.

BPBD menyampaikan hal lain yang penting adalah penanganan para pelajar agar tidak terkendala dalam mengikuti pendidikan di sekolah. BNPB menyampaikan bahwa secara rutin melakukan rapat koordinasi di posko penanganan pengungsi di Kabanjahe. Terkait kebutuhan yang mendesak agar segera didata dan dilaporkan untuk dipenuhi dengan menggunakan dana TT di BNPB dan akan segera didirikan Posko Nasional.

Hasil rapat disimpulkan agar dilakukan koordinasi yang terpadu dalam penanggulangan erupsi Gunung Sinabung antar Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi Sumut, Pemkab Karo/Pemkab.

(Humas Pemprovsu)

Posting Komentar

Top