0
MEDAN  | GLOBAL SUMUT - Disatu sisi sejumlah organisasi kedokteran sibuk perjuangkan agar dokter jangan dipenjara atas dugaan Mal praktik, namun disisi lain ternyata masih ada Rumah Sakit Umum Martha Friska Medan berbuat ulah, dengan dalih kamar penuh akhirnya Dewi Wulandari (14) pasien peserta Askes rujukan RSU Subussalam Nangroe Aceh Darussalam (NAD) ditolak. Kini Wulan yang statusnya pelajar tersebut masih sekarat terbaring di rumah keluarganya Jalan Flamboyan Sunggal.

Kepada wartawan Kamis (28/11/2013) paman Dewi bernama Ilham menceritakan, awalnya Dewi Wulan dengan kartu peserta Askes no 0000211282931dibawa ke RSU Martha Friska dengan rujukan RSU Daerah Subussalam tertanggal 19/11. Sesampainya di RSU Martha Friska lantas Wulan diagnosa oleh dokter pada tanggal 20-21 November yang hasilnya positif ditemukannya 4 benjolan di payudaranya. Dari hasil diagnosa tersebut Wulan pun dianjurkan untuk segera operasi.

Pada saat pengurusan kamar untuk Wulan, pihak RSU Martha Friska terkesan mengulur-ulur waktu. Ini terlihat dari pihak RSU Martha Friska hingga saat ini terhitung lima hari, belum juga memberikan kamar buat Wulan. Alasan yang diberikan pihak rumah sakit sangat klasik yaitu kamar masih penuh. Akan tetapi ironisnya sempat juga keluarga Wulan ditawarkan kamar VIP oleh pihak rumah sakit dengan harga Rp 400 ribu permalamnya diluar uang obat dan dokter.

Sayangnya ketika para wartawan ingin menjumpai salah satu direktur RSU Martha Friska bermaga Siahaan tidak berhasil. Para recepsionis yang bertugas dilantai dasar ketika ditanya mengatakan Pak Siahaan lagi rapat.(NRD)

Posting Komentar

Top