0
MEDAN   |  GLOBAL SUMUT- Ribuan masyarakat Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan khususnya yang berdomisili di sekitar lingkaran Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup-red) mulai gerah dengan ulah HO Pertamina Labuhan Deli Gunawan yang tak pernah peduli dengan dampak lingkungan. Ribuan masyarakat yang bakal gelar aksi itu antara lain warga lingkungan 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, dan lingkungan 29 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan. Senin (31/3/2014).
            “Masyarakat Pekan Labuhan sudah cukup sabar dengan ulah HO Pertamina Labuhan Deli yang tak mau peduli dengan lingkungan. Pencemaran lingkungan (polusi udara-red) rentan dirasakan masyarakat, bau bensin yang menyengat hidung sudah menjadi sarapan dan makan malam warga, begitu juga dengan parit yang menghambat kelancaran air”.
            Demikian dikatakan Udin (52) warga lingkungan 22 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan pada globalsumut. Senin (31/3/2014).
            Berpuluh tahun Pertamina tak peduli terhadap lingkungan lanjutnya. Hebatnya Pertamina untuk bungkam emosi warga dengan memberikan 15-20 bungkus sembako/lingkungan yang disalurkan setahun sekali, padahal jumlah kepala keluarga mencapai 300/lingkungan. Ini bukan bentuk kepedulian atau CSR, melainkan perpecahan persatuan warga. Untuk itu kita tuntut CSR Pertamina untuk masyarakat Pekan Labuhan khususnya 9 lingkungan, jika tidak kami semua siap melakukan aksi damai sebagai bentuk protes masyarakat terhadap Pertamina Labuhan Deli. Tandas Udin. 
            Hal senada juga dikatakan warga lingkungan 20 Zul. “Kami yang terus menerus bersihkan parit di samping tembok Pertamina ini, kalau pihak Pertaminanya sama sekali tak pernah peduli pak, termasuk parit di bagian belakang sana (Pertamina-red) padahal pipa minyaknya berada di tengah parit”. Kata Zul.
            Ketika ditanya polusi udara, Zul katakan sudah jadi hidangan sehari-hari. “Kalau soal polusi udaranya itu sudah menjadi makanan sehari-hari kami di sini. Bau bensin yang sagat menyengat hidung itu sangat mengganggu kenyamanan masyarakat, tapi Gunawan itu (HO Pertamina-red) tak ambil pusing”. Kata Zul.  
           
Terpisah, salah satu tokoh pemuda Pekan Labuhan Rahman pada media ini melalui telepon selularnya, Senin (31/3/2014) sesalkan Gunawan yang tak bermasyarakat di lingkungan kerjanya. “Yang kita sesalkan itu Gunawan. Beliau (Gunawan-red) dipercayakan di Pertamina Labuhan Deli bukan saja sebagai pimpinan, namun lebih jauh dituntut bagaimana meningkatkan kepedulian Pertamina terhadap masyarakat lingkungan sekitarnya, bukan menyombongkan diri”. Kata Rahman.
            “Sekarang ini Gunawan itu tak kenal dengan Camat, tak kenal dengan Lurah, dan tak kenal dengan kepala lingkungan di sekitar tempatnya mencari nafkah, apalagi dengan masyarakat. Jika sudah masyarakat ribut, bukan Gunawan yang repot tapi jajaran perangkat Kelurahanlah yang jadi sibuk”.
            Harapan kita ke depan lanjut Rahman, tak ada salahnya Gunawan sedikit merendahkan hati untuk dapat duduk bersama dengan Kepala Lingkungan mencari solusi terbaik sebelum masyarakat bergerak melanjutkan aksi perotesnya. Saya yakin, jika sudah bahasa masyarakat yang berbicara maka seorang Gunawan maupun Daud (kepala security-red) ataupun pihak keamanan sulit meredakannya. Ujar Rahman. [red]. 

Posting Komentar

Top