0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Kebijakan pemerintahan Jokowi menaikkan harga BBM yang direncanakan akhir bulan ini  menambah luka di hati rakyat Indonesia. Berbagai kalangan menolak kebijakan tersebut. Tak heran di setiap daerah bahkan sampai ke pelosok kampung terjadi aksi unjukrasa.

Seperti di Medan, ratusan masyarakat Medan Bagian Utara kota Medan Provinsi Sumatera Utara di bawah payung Presedium Medan Utara juga menolak rencana kenaikan harga BBM tersebut. Ratusan masyarakat itu gelar aksi unjukrasa sebagai bentuk protes kebijakan pemerintah. Jumat (6/11/2014).

Dalam aksi itu, koordinator aksi Saharuddin sesalkan kebijakan pemerintahan Jokowi. “Untuk mengurangi beban APBN, pemerintah seharusnya menempuh cara lain tanpa harus mengorbankan rakyat. Salah satunya dengan meningkatkan produksi dan penerimaan dari minyak dalam negeri”. Kata Saharuddin.

Rendahnya produksi dalam negeri lanjut Saharuddin, diantaranya diakibatkan oleh semakin menurunnya produktivitas sumur-sumur minyak yang usianya semakin tua disamping jumlahnya yang semakin menyusut, yang mana sampai saat ini diperkirakan jumlahnya hanya sekitar 25 sumur.

Cara lain yang dapat ditempuh dengan mengurangi porsi pembayaran hutang dan bunganya. Ketidakberanian pemerintah melakukan rescheduling utang dan hair cut kepada Negara-negara kreditor menunjukkan bahwa pemerintah hanya berani mengorbankan rakyat tanpa mau bersusah payah mencari alternative lain. Kata Saharuddin.
Aksi yang berlangsung aman terkendali itu menyampaikan tuntutan diantaranya menolak kenaikan harga BBM, Pemerintah Jokowi-JK sebaiknya bekerja bekerja dan bekerja dulu sampai dapat membuktikan ekonomi tumbuh di atas 7% dan rakyat dipandang mampu mengikuti naiknya ongkos produksi di segala sector disebabkan konsekwensi naiknya harga BBM.
Selain itu, mendesak Pertamina sebagai regulator dan operator untuk menekan dan bersikap tegas terhadap penyimpangan distribusi BBM bersubsidi dari hulu sampai hilir yang nyata dan kasat mata dapat dilihat rakyat setiap saat.
Mendesak sikap pro aktif pemerintah provinsi Sumatera Utara dan pemerintah kota Medan agar bersama-sama dengan rakyat menolak rencana pemerintah pusat untuk menaikkan harga BBM.
Mendesak komitmen anggota parlemen/DPRD/DPR-RI dan partai politik yang tergabung dalam koalisi merah putih maupun koalisi Indonesia hebat untuk menolak rencana Kabinet kerja Jokowi-JK menaikkan harga BBM. Kemudian bentuk tim independen terpadu yang melibatkan unsure massa, mahasiswa, dan PERS.
HO Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup) Gunawan serta petinggi lainnya sembunyi di balik meja.Tak mendapat jawaban, pendemo akhirnya melanjutkan aksinya ke UPms-I Medan. di depan kantor PT Pertamina (Persero) Marketing Operational Regional I, Jalan Putri Hijau, Glugur Medan ini massa pengunjuk rasa ditemui Zainal Abidin, Senior Supervisor External Relation PT Pertamina Persero Marketing Operational Regional I.beliau menyatakan, Pertamina hanya pelaksana penyaluran BBM. "Kami tidak punya kewenangan menentukan naik atau tidaknya harga BBM. Sikap kami  hanya menunggu pemerintah dan hanya taat kepada UU,"terang Zainal Abidin  .
Selanjutnya ratusan massa melanjutkan demo ke Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan. Di tempat ini, massa kembali menyatakan penolakannya terhadap rencana kenaikan harga BBM. Mereka juga mendesak pemerintah menunjukkan kinerja yang memberi hasil, sebelum menaikkan harga BBM.
Ratusan orang yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Berantas Korupsi (Gebrak-su) dan Presidium Masyarakat Medan Utara ini berjanji Senin mendatang akan meurunkan ribuan masyarakat yang tergabung dari berbagai elemen, mendesak hingga sampai tuntutan masyakat terpenuhi.(mn/bu/gs).

Posting Komentar

Top