0
MARELAN | GLOBAL SUMUT-Puluhan siswi SMK Yayasan Brigjen Katamso, Jalan Marelan Raya Pasar 3 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, kembali mengalami kesurupan masal, Senin (21/9) sekitar pukul 16.00 wib.

Dimana sebelumnya  pada Jum'at 29 Nopember 2013 lalu, puluhan siswi juga kesurupan masal. Akibat kejadian tersebut, kegiatan belajar mengajar di sekolah itupun dihentikan.

Agnes salah seorang siswi menyebutkan, kesurupan terjadi saat para pelajar tengah mengikuti aktivitas belajar di sekolah. Awalnya, hanya seorang siswi dilantai 4 yang mengalami kesurupan.

“Pertama cuma satu orang, terus bertambah satu lagi sampai puluhan orang. Yang kesurupan seluruhnya perempuan,” kata Agnes.

Suasana sekolah berubah menjadi hiruk pikuk. Seluruh siswa mendadak panik. Teriakan histeris memecahkan suasana sekolah. Para guru pendidik langsung mengambil tindakan dengan membubarkan aktivitas belajar mengajar siswa. Sedangkan ke 11 siswi yang kesurupan berusaha ditenangkan oleh beberapa guru dibantu siswa lainnya.

Sementara itu, salah seorang keluarga siswi yang kesurupan, Indra mengatakan dirinya mengetahui kalau keponakannya kesurupan ditelpon  dari pihak sekolah.

“Kami tau keponakanku kesurupan dari pihak sekolah ,”ucapnya.

Mengetahui keponakannya kesurupan di sekolah Indra langsung mengambil tindakan dengan cara memanggil orang pintar untuk mengobati keponakannya.

”pihak sekolah tidak ada memanggil orang pintar untuk mengobati para siswi yang kesurupan tapi kami pihak keluarga yang mengobatinya".

Sepertinya pihak sekolah tidak bertanggungjawab padahal hampir belasan siswi yang mengalami kesurupan,”ungkap Indra kesal.

Indra menambahakan bahwa keponakannya sudah dua kali mengalami kesurupan dan keponakannya tersebut pernah menceritakan bahwa disekolahitu dia pernah melihat mahluk halus yang memiliki mata cukup besar dan berwarna merah.

“Keponakkan ku juga pernah bercerita bahwa disekolahnya cukup angker karena dia pernah diperlihatkan mahluk halus,”tambahnya.

Amatan media ini dilokasi terlihat puluhan siswa-siswi sibuk membantu para gurunya melakukan pengobatan terhadap siswi yang kesurupan.

Saat para pencari berita hendak mengabadikan kejadian kesurupan salah seorang pihak sekolah langsung melarang dan sempat bersitegang dengan  para wartawan.

Sementara itu salah seorang sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa kesurupan yang terjadi akibat sekolah Yayasan Brigjen Katamso  sebelumnya bekas kuburan.

“Sekolah ini dulunya bekas kuburan. Makanya kalau tidak disarati,kejadian seperti ini akan berulang terjadi akibatnya banyak siswa-siswi yang lemah akan kesurupan lagi,”ucap salah seorang warga.(ind)

Posting Komentar

Top