0
MEDAN  | GLOBAL SUMUT-Ibadah kurban memiliki tiga makna utama bagi umat Islam yang digelar pada Idul Adha. Makna pertama adalah mendekatkan diri kepada Allah, kedua adalah mengajarkan saling berbagi kepada sesama dan ketiga menguji keikhlasan sekaligus menjauhkan diri dari sifat tamak.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi usai menyaksikan penyembelihan sapi kurban di halaman Mesjid Daarul Azhar Djadid, Komplek Perumahan Villa Gading Mas, Jl Bajak 2, Kelurahan Harjosari II Medan Amplas, Minggu (24/9/2015) pagi.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Badan Kenadziran Masjid (BKM) Daarul Azhar Djadid H Mahdi Djafar S.Sos, Ketua Pembangunan dan Renovasi Masjid Daarul Azhar Djadid Drs H Subono MAP, Ketua Panitian Kurban Masjid Daarul Azhar Djadid H Diurnawan QP.

Dalam kesempatan itu, Erry menyatakan, ibadah kurban bermula dari kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah melalui mimpi untuk menyembelih anaknya sendiri, Ismail. Dengan perasaan resah, Nabi Ibrahim kemudian menceritakan mimpi kepada isterinya. Demi mendekatkan diri kepada Allah, isteri Nabi Ibrahim menyatakan ikhlas.

Saat ingin Nabi Ibrahim ingin menyembelih, Allah mengganti Ismail dengan hewan qibas. Hewan kurban tersebut bermakna menguji keikhlasan Nabi Ibrahim.

“Dari keteguhan dan ketabahan hati Nabi Ibrahim, umat Islam dapat menarik tiga makna berkurban. Pertama, kurban bermakna mendekatkan diri kepada Allah. Dengan berkurban  manusia menyerahkan segalanya kepada Allah dengan kesunggguhan. Seperti halnya Nabi Ibrahim yang mengikhlaskan Ismail, putra paling dicintainya untuk dikurbankan. Ini merupakan bentuk penyerahan dirinya kepada Allah,” jelas Erry.

Kedua, berkurban mengajarkan manusia untuk berbagi kepada mukmin lain yang kurang mampu. Allah mempunyai alasan untuk memerintahkan manusia berkurban. Dengan adanya kurban kaum muslim yang kurang mampu ikut merasakan indahnya Islam.

“Kaum yang mampu harus berbagi dengan kaum yang kurang mampu. Dengan demikian, umat akan merasakan indahnya kebersamaan,” tambah Erry.

Ketiga, sebut Erry, dengan berkurban keikhlasan manusia diuji dari sifat rakus dan tamak akan harta benda yang disenangi saat dunia. Kurban berarti menyerahkan apa yang kita cintai dan kita sayangi dalam bentuk harta yang kita miliki.

“Jauhkan diri kita dari rasa tamak. Sifat tamak akan membuat kita lupa, bahwa diantara harta kita terdapat hak orang kurang mampu,” ujar Erry.

 
Dalam kesempatan tersebut, Erry juga berpesan kepada masyarakat Jl Bajak 2, Kelurahan Harjosari II Medan Amplas, untuk meningkatkan semangat berkurban pada tahun yang akan datang.

“Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berkurban, saya percaya akhuwah Islamiah akan terjalin semakin erat dan mendekatkan antara kaum yang mampu dengan kaum kurang mampu dalam kebersamaan,” harap Erry.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi juga meresmikan renovasi pembangunan menara Mesjid Daarul Azhar Djadid.

“Dengan dibangunnya menara masjid setinggi 45 meter, syiar Islam akan terus semarak dan berkumandang. Pembangunan menara ini bagian dari upaya memakmurkan masjid,” ujar Erry.

Erry yang juga selaku Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumut ini juga berpesan agar menjadikan masjid sebagai wadah silaturahmi dan pergerakan membangun ekonomi masyarakat berbasis syariah.

“Mari kita maksimalkan manfaat masjid. Tidak hanya sebagai tempat ibadah dan tempat membaca Quran, tetapi juga menjadi pusat pembangunan ekonomi syariah,” harap Erry.
Sementara pantia kurban Badan Kenadziran Mesjid (BKM) Daarul Azhar Djadid, H Diurnawan QP mengatakan, hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha 1436 H tahun 2015 ini sebanyak 21 ekor sapid an 5 ekor kambing. Hewan kurban tersebut merupakan kurban seratusan warga sekitar termasuk keluarga besar Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.

“Alhamdulillah, tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tahun lalu hanya 20 ekor sapi ditambah 1 ekor kambing,” jelas Diurnawan.

Diurnawan menjelaskan, daging kurban dibagikan kepada 1.600 warga kurang mampu di sekitar masjid yang sebelumnya telah mendapat kupon.

“Tahun lalu hanya bisa 1.300 kupon. Tahun ini bertambah menjadi 1.600 kupon. Artinya ada 300 warga yang kurang mampu mendapat manfaat kurban tahun ini. Kita berharap tahun mendatang terus mengalami peningkatan,” harap Diurnawan. (red)

Posting Komentar

Top