0
MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT-Plt. Kepala sekokal dasar Negeri 068426 jln. Khaidir No. 3 Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan Nurhayati kembali terima tudingan miring. Kali ini Nurhayati diyakini telap dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Senin (12/10/2015).

“Penggunaan dana BOS di sekolah ini (SD N 068426-red) tidak jelas pak, tidak ada teransparannya, pintu kelas, meja dan kursi banyak yang rusak tapi tak pernah diperbaiki. Begitu juga dengan buku-buku dan peralatan lainnya”. Kata wali murid yang takut namanya dikorankan.

Pantauan di lapangan, sejumlah ruangan kelas SD Negeri 068426 jalan Chaidir No. 3 Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan mengalami rusak berat. Daun pintu dan kusen patah. Selain itu, puluhan meja dan kursi juga rusak berat dan dibiarkan berantakan. Sedangkan fisik bangunannya tak terlihat yang baru dibangun.

Menanggapi masalah itu, aktivis yang bidangi soal korupsi Abdurrahman berharap agar pihak yang berwenang segera usut tudingan penyalahgunaan dana BOS di sekolah tersebut. “Kita belum bisa pastikan adanya peraktek korupsi di SD Negeri 068426 Medan, namun dari keterangan dan fakta di lapangan tidak tertutup kemungkinan penggunaan dana BOS di sekolah itu fiktif. Kita akan minta klarifikasi kepsek dan KUPT, jika nantinya terdapat indikasi penyalahgunaan BOS maka secara resmi kita laporkan ke Kejari Belawan”. Kata Rahman saat dihubungi melalui telephon selularnya.

Kalau kita urut dari pengangkatan kepsek di sekolah tersebut patut dicurigai lanjut Rahman. Pasalnya jabatan Plt. Kepsek di SD Negeri 068426 Medan jadi rebutan bahkan kepsek yang sekarang menjabat dikabarkan langsung temui Walikota Medan Zulmi Eldin (Non Aktif-red) yang dijembatani oknum inspektorat, wajar kalau public lontarkan tudingan miring terhadap penggunaan dana BOS dan perolehan kursi Kepsek. Beber Rahman.

Kepala SD Negeri 068426 Medan Nurhayati ketika hendak dikonfirmasi tidak ada di tempat. Sementara guru berseragam coklat coklat (perempuan-red) mengaku kalau ruangan yang rusak berat itu dijadikan gudang. “Lokal itu tidak digunakan lagi pak, itu dijadikan gudang”. Elak guru lindungi atasannya. (mn/bu). 

Posting Komentar

Top