LABURA | GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara
(Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mendorong pramuka menjadi garda
terdepan pelaku perubahan dalam pembentukan karate kaum muda.
Harapan
tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi yang juga selaku Ketua Kwarda
Pramuka Sumut dalam Apel Besar Hari Pramuka ke 54 Tingkat Sumut yang
berlangsung di lapangan Kwarran Na IX-X, Kwarcab Labuhanbatu Utara,
Sabtu (10/10/2015).
Hadir
dalam acara tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut H Hasban Ritonga
SH, Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) H Khairuddin Syah Pasaribu Sitorus
SE, Ketua Harian Kwarda Pramuka Sumut Nurdin Lubis, jajaran SKPD Sumut
dan sejumlah Bupati dan walikota se Sumut.
Dalam
kesempatan itu, Erry membacakan sambutan Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa
Dault dihadapan sedikitnya 3 ribu anggota pramuka dari berbagai
tingkatan se Kabupaten Labura.
Erry
menegaskan, Kwarnas Pramuka berharap Hari Pramuka ke 54 tahun 2015
menjadi motifasi semangat dan mempercepat kemandirian pramuka yang
handal dan dapat dibanggakan di masa depan.
Selain
itu, Pramuka juga harus mampu menjadi agen perubahan dalam menghadapi
masalah sosial yakni maraknya penggunaan zat adiktif berbahaya seperti
narkoba dan lainnya, termasuk seks bebas dan penurunan moral serta etika
generasi muda.
“Bangsa
juga saat ini sedang menghadapi masalah kebangsaan yakni menurunnya
rasa persatuan dan kesatuan. Bahkan juga kini semakin minim rasa bela
negara. Kondisi ini merupakan tanggungjawab seluruh komponen bangsa,
termasuk anggota pramuka. Pramuka kita harapkan dapat menjadi perekat
bangsa,” ujar Erry.
Kwarnas
Pramuka juga mendorong anggota pramuka mampu memanfaatkan media sosial
yang kini sangat akrab dengan keseharian tiap orang.
“Pramuka
itu harus keren, asyik, gembira dan menyenangkan. Tidak gagap teknologi
dan mampu memanfaatkan sosial media dengan baik dan bijak. Media sosial
yang dengan mudah dapat diakses melalui internet, harus memberikan
manfaat dalam merekat kebersamaan sesame pramuka secara nasional,”
tambah Erry.
Erry
juga mengatakan, kaum muda saat ini menghadapi tantangan yang sangat
komplek, baik tantangan ekonomi, sosial, budaya dan politik. Hal itu
mempengaruhi perubahan prilaku hidup kaum muda.
“Tidak
sedkit kaum muda yang terpaksa putus sekolah, kemudian tidak sedikit
kaum muda yang memiliki keterbatasan keterampilan hingga menurunnya rasa
hormat kepada orangtua,” papar Erry.
“Masalah
ini harus segera kita ditanggulangi. Untuk itu, pramuka sebagai lembaga
pendidikan non formal harus memiliki peran dalam melakukan perubahan
yang positif,” sebut Erry.
Secara
demografi, Indonesia akan memasuki masa keemasan dengan masuknya masa
produkti pada tahun 2020 hingga 2030 mendatang. Pada masa itu, jumlah
kaum muda produktif diperkirakan mencapai 180 juta orang, sedang kaum
non produktif hanya 60 juta orang (usia senja).
“Dalam
waktu dekat, secara demokrafi Indonesia memiliki usia produktif antara
15 sampai 64 tahun mencapai 70 persen dan sisanya usia non produktif
hanya 30 persen saja. Masa itu diyakini sebagai kebangkitan Indonesia di
berbagai sektor kehidupan,” tambah Erry.
Untuk menyambut masa keemasan tersebut, kaum muda harus mempersiapkan
diri, termasuk Pramuka yang diharapkan ikut terlibat dan berperan dalam
menyiapkan lapangan pekerjaan.
Gerakan Pramuka sebagai
salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia dinilai strategis
dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) kaum muda yang unggul dan
handal dalam menghadapi era globalisasi.
“Tiap anggota
Pramuka harus membekali diri dengan berbagai keahlian dan kecakapan.
Mari kita tanamkan keyakinan bahwa Pramuka merupakan investasi bangsa
yang luar biasa,” pesan Erry.
Undang-undang Nomor 12
tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka merupakan gerakan revitalisasi dalam
menciptakan SDM yang handal dan unggul sebagai garda terdepan pembawa
perubahan kaum muda. Tetapi dalam implementasinya, gerakan pramuka masih
mengalami berbagai kendala, termasuk dukungan pembiayaan dana
kegiatan.
“Untuk itu, saya mengimbau kepada seluruh
Bupati dan Walikota di Sumut untuk mendukung gerakan dan kegiatan
Pramuka di daerah masing-masing. Dengan demikian, Pramuka akan mampu
menjadi garda terdepan pelaku perubahan karakter kaum muda,” harap
Erry.
Dalam kesempatan itu, Erry tidak lupa mengimbau
Pimpinan Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting gerakan Pramuka
dan Pembina Pramka Gugus Depan untuk terus berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara.
Sementara Bupati Labura, H Khairuddin
Syah Pasaribu Sitorus SE mengatakan komitmennya melakukan revitalitasi,
membimbing dan memasilitasi perkembangan gerakan Pramuka secara
berkelanjutan di Labura.
“Pemerintah Kabupaten Labura siap
membantu gerakan pramuka agar terus berkembang secara berkelanjutan
sampai akhir masa jabatan saya sebagai Bupati,” ujar
Khairuddin.
Dalam kesempatan tersebut, Khairuddin juga
mengajak seluruh masyarakat Labura untuk menyukseskan Pilkada yang akan
berlangsung pada 9 Desember 2015 dengan menjaga stabilitas keamanan dan
kondussifitas.
“Kepada seluruh elemen masyarakat, saya
meminta untuk terlibat aktif dalam menyukseskan Pilkada di Labura,”
harap Khairuddin.
Khairuddin juga mengimbau angota Pramuka di
Labura yang telah memiliki hak suara untuk datang ke TPS pada masa
penjoblosan nantinya. Selain itu, Pramuka juga diharapkan melakukan
sosialisasi kepada masyarakat di daerah tempat tinggalnya akan
pentingnya menyalurkan hak suara pada Pilkada serentak 9 Desember 2015
mendatang.
“Pramuka yang sudah punya hak suara untuk tidak
golput. Pramuka juga harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk
menyalurkan hak suaranya dan ketiga Pramuka harus menjadi garda
terdepan dalam mengawal kesuksesan Pilkada,” pesan
Khairuddin.
Dalam Apel Besar Hari Pramuka ke 54 tingkat
Sumut tersebut, juga dirangkai dengan penyerahan penghargaan lencana
Panca Warsa kepada sejumlah Bupati, Walikota dan sejumlah pihak yang
dinilai berjasa dalam mendorong gerakan Pramuka di daerahnya
masing-masing.
Penghargaan Lencana Panca Warsa tersebut
langsung diserahkan Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi didampingi
Ketua Harian Kwarda Pramuka Sumut Nurdin Lubis dan Bupati Labura
Khairuddin Syah Sitorus.
Usai apel, pengunjung kemudian
dihibur dengan pragmen etos perjuangan dalam merebut kemerdekaan dari
tangan penjajah Belanda di kawasan Labura dan sekitarnya. (red)
Posting Komentar
Posting Komentar